Ditangan Bupati Mursini, Perekonomian Kuansing Terkuat Nomor Tiga se Riau
CAKRAWALATODAY.COM, Kuansing – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengalami pasang surut. Namun, sejak dipimpin oleh Bupati Mursini, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Bahkan, akibat sentuhan tangan dingin Bupati Mursini, kini perekonomian daerah berjuluk negeri jalur itu menjadi perekonomian terkuat nomor tiga se Provinsi Riau.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data akhir tahun 2018 lalu, angka pertumbuhan ekonomi Kuansing, meningkat sebesar 4,65 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kuansing bahkan berada diatas pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Pemerintahan Provinsi Riau yang hanya tumbuh 2,74 persen.
Namun untuk keseluruhan kabupaten dan kota se Riau, kekuatan perekonomian Kuansing berada di urutan nomor tiga setelah Pekanbaru dan Dumai.
Selaras dengan itu, sebagai faktor yang menunjang kekuatan pertumbuhan ekonomi tersebut, bahkan Bupati Mursini juga dinilai berhasil menekan angka pengangguran.
Masih berdasarkan data BPS Kuansing, pada tahun 2019 lalu tercatat jumlah pekerja mencapai 94 persen.
Jumlah persentase ini dihitung berdasarkan angka angkatan kerja sebanyak 147.902. Dari jumlah itu sebanyak 138.955 orang sudah bekerja.
Dimana jumlah 138.955 orang yang bekerja ini, kisaran persentasenya mencapai 94 persen, sementara 6 persen sisanya adalah menganggur atau hanya berjumlah 8.951 orang saja.
Penurunan angka pengangguran ini sepekan yang lalu telah dipaparkan oleh Bupati Mursini dihadapan Ikatan Mahasiswa Pedululi Desa (Impedes) dalam sebuah diskusi yang bertajuk kewirausahaan bagi kaum milenial (Mahasiswa).
Dalam forum itu, Bupati Mursini mengajak kaum milenial untuk membidik beragam jenis usaha. Usaha tersebut, bisa dalam bentuk perdagangan, pertanian maupun peternakan.
Dihadapan kaum milenial ketika itu, Mursini menceritakan kisah sukses Muhammad Rasulullah SWT, yang sukses berdagang dan mengembangkan peternakan.
Keberhasilan Rasululllah, kata Mursini, sudah sepatutnya menjadi contoh bagi generasi dalam memperbaiki perekonomian melalui jalur perdagangan dan peternakan.
“Dan saya berharap, kisah sukses Rasulullah menjadi contoh para mahasiswa dan kaum milenieal dalam memperbaiki perekonomian di masa yang akan datang,” harap bupati.
Bupati Mursini membeberkan komoditas karet yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-wilayah pengembangan karet.
“Pembangunan sub sektor perkebunan di Kuansing telah terbukti mampu menjadi sumber pendapatan utama masyarakat secara turun temurun,” kata Mursini, penuh bersemangat.
Menurut Mursini, Kabupaten Kuansing merupakan penghasil karet alam terbesar di Provinsi Riau. Maka dari itu, sudah patut rasanya Kabupaten Kuansing menjadi pusat pengembangan industri karet hilir.
“Saat ini, penjualan karet yang ikut lelang bisa mencapai Rp9.500/kilo. Jauh lebih tinggi dari harga umum yang hanya Rp6000,” paparnya.
Dalam jangka pendek, Pemerintah kabupaten Kuantan Singingi akan fokus pada industri hilir skala rumah tangga.
“Semuanya sudah disiapkan, baik anggaranya maupun yang lainnya,” ujarnya.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi Riau dan pusat.
“Ini yang sedang diupayakan agar diadakan pelatihan-pelatihan bagi petani. Tujuanya, supaya masyarakat memahami kualitas dan cara perawatanya,” tuturnya.
Sebelumnya, Rektor UIN Suska Riau, KH Dr Akhmad Mujahidin SAg MAg juga memuji kinerja kepemimpinan Bupati Mursini. Karena, ditangan Bupati Mursini kini Kabupaten Kuansing menjadi percontohan kabupaten yang berkembang.
“Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau merupakan salah satu contoh kabupaten yang sedang berkembang, terutama di bidang pertanian,” tutur Rektor DR. Ahmad Mujahidin. (hdr)