Pendidikan

Di Balik Racun Duri Lionfish, Mahasiswa UI Temukan Jadi Obat Kanker

CAKRAWALATODAY, Jakarta — Setelah ramai penemuan bajakah untuk kanker payudara oleh siswa di Kalimantan, kini mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) juga menemukan obat antikanker lainnya.

Penelitian ini didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi dan tengah dalam tahap presentasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiwa Nasional yang akan diselenggarakan akhir Agustus 2019 di Bali.

Tiga mahasiswa UI jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI berhasil menemukan Obat Anti Kanker Serviks yang berasal dari racun duri ikan Lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam untuk sediaan anti kanker serviks. Racun duri ikan singa ini digunakan sebagai alternatif bahan alam untuk obat antikanker.

Ketiga mahasiswa UI tersebut adalah Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer.

Penelitian yang dilakukan para mahasiswa dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018 yang dikeluarkan Globoca menyatakan bahwa terdapat 32.469 kasus dan 18.279 diantaranya meninggal dunia.

“Kami menggali literatur terkait penggunaan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam,” kata Mustika Sari, salah satu mahasiswa tersebut di kampus UI Depok, Rabu, dikutip dari Antara.

“Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun lionfish berhasil membunuh sel kanker.”

Keefektifan racun duri ikan Lionfish untuk obat kanker adalah karena mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.

Untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, tiga mahasiswa tersebut mengekstraksi racun duri Lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri Lionfish yang telah diperoleh itu kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.

“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada,” katanya.

Penggunaan lionfish sebagai obat antikanker ini juga dimaksudkan untuk membantu menekan jumlah populasi lionfish atau si ikan singa di perairan. Penggunaan Lionfish merupakan upaya untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut salah satu ikan yang merugikan nelayan.

Ia mengatakan lionfish juga mengalami species invasive dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi hingga 700 persen. Ledakan populasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar.**

Sumber: FORUMPUBLIK

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button