Cakrawalatoday.com – Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru bekerja sama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam pembinaan bank sampah. Salah satu program yang dilakukan adalah diselenggarakannya Gerakan Bengkalis Menabung Sampah, yang diadakan pada Senin, 5 Juli 2021.
Untuk Kabupaten Bengkalis, terdapat beberapa bank sampah binaan, yaitu Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BSPPB), bank Sampah Induk Berseri, GPS Putri Hijau, Kelompok Pecinta Lingkungan, dan Bank Sampah Lestari.
Gerakan Bengkalis Menabung Sampah ini dilaksanakan di lokasi Bank Sampah Pematang Pudu Bersih yang berada di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Bupati Bengkalis Kasmarni SSos MMP, perwakilan DPRD Kabupaten Bengkalis, pejabat selingkup Kabupaten Bengkalis, Manager Corporate Affairs Asset South PT CPI Rudi Arif, Rektor Unilak Dr Junaidi SSos MHum, SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Camat Mandau, Lurah Pematang Pudu, perwakilan Bank Riau Kepri, Perwakilan RS Tursina, PKK se-kecamatan Mandau dan Bathin Solapan, sekolah adiwiyata dan menuju adiwiyata, serta tokoh masyarakat setempat.
Gerakan Bengkalis Menabung Sampah bertujuan untuk mengajak segenap elemen dari atas hingga bawah, dari Bupati hingga rumah tangga, agar memilah sampahnya dari rumah tangga dan jangan lagi hanya mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA). Karena lambat laun TPA akan penuh, sehingga perlu solusinya dengan menggerakkan masyarakat menabung sampah di bank sampah.
Sebelumnya sampah harus dipilah dari rumah sesuai dengan jenisnya. Kepedulian terhadap lingkungan adalah modal besar untuk menyelamatkan masa depan anak cucu kita di masa depan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan serah terima alat kepada BSPPB, di antaranya mesin press, mesin pencacah kertas, infocus, sepatu boot, lemari pajang, dan lainnya sebagai dukungan untuk operasional sehari-hari BSPPB agar semakin berkembang dan meningkat. Penyerahan ini disaksikan oleh Camat Mandau dan Lurah Pematang Pudu.
Ketua Bank Sampah Pematang Pudu Bersih, Lambas, menyebut, adanya bantuan berupa alat operasional tersebut membuat produksi olahan sampah menjadi meningkat tujuh kali lipat. Dalam sehari, BSPPB mampu mengelola 400-500 kilogram sampah plastik. Nasabah yang terdata di bank sampah tersebut juga menyentuh angka 786 orang yang terdiri dari masyarakat, instansi pemerintahan, toko, bengkel, dan sekolah yang tersebar di Kecamatan Mandau, Pinggir, dan Bathin Solapan.
Nasabah bank sampah dapat menukar beberapa jenis sampah di antaranya botol, kertas, plastik, logam, dan lain-lain. Sampah tersebut akan diakumulasikan dan dapat ditukarkan dengan token listrik, sembako, atau uang tunai.
“Kami berterima kasih atas kontribusi PT CPI dalam peningkatan kapasitas bank sampah yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Pembinaan dan bantuan yang diberikan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan produksi kami dalam mengelola sampah bagi masyarakat Bengkalis,” ujar Lambas.
Guna menjalankan program ini, PT CPI menggandeng LPPM Universitas Lancang Kuning sebagai mitra pelaksana sejak tahun 2019. Berbagai pelatihan diberikan kepada bank sampah binaan, di antaranya pelatihan pembuatan pupuk, paving blok, pelatihan keselamatan kerja, pengemasan produk dan pemasaran online melalui beragam platfom media sosial.
Program pengelolaan bank sampah merupakan salah satu program investasi sosial PT CPI di bidang lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Selain bersama UNILAK, FLiPMas BATOBO dan LPPM UNRI juga turut menjadi mitra dalam pendampingan bank sampah yang ada di Pekanbaru. Program investasi sosial PT CPI lainnya di bidang lingkungan di antaranya konservasi mangrove bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN); konservasi gajah bersama Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI); Program Desa Peduli Gambut di Siak dan Rokan Hilir bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerakan cinderamata mata dari bank sampah se-Kabupaten Bengkalis kepada Bupati Bengkalis, PT Chevron Pacific Indonesia, SKK Migas Sumbagut, dan Rektor Unilak. Cinderamata yang diberikan adalah paving blok yang berasal dari sampah plastik yang sudah diolah.
Dengan kegiatan ini semua pihak diharapkan saling berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan memilah sampah dari rumah, kemudian ditabung pada bank sampah terdekat. Menjaga lingkungan tidak hanya diserahkan kepada bank sampah tetapi semua pihak harus bergandengan untuk support bank sampah dalam mengelola sampah.**
Rilis | Editor: Abbas