Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Audiensi dengan Bupati Pelalawan
CAKRAWALATODAY.COM, Pelalawan – Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Pelalawan dan pengurus melakukan audiensi dengan Bupati Pelalawan HM. Haris di kantor Bupati Pelalawan, Rabu (4/3/2020).
Dalam Audensi tersebut dihadiri Ketua API Pelalawan Pdt. Alferi Pasaribu STh, Seketaris API, Pdt. Pranseda Simanjuntak STh S.H. Bendahara API Pdt, Matius Ampera Lumbangaol STh M.A berserta Humas API Richard Simanjuntak Pdt Iren davidson Habeahan dan bersama dengan Hamba- hamba Tuhan di dalam API Pelalawan.
Pertemuan tersebut membahas bagaimana kedepannya API Pelalawan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, guna membahas kemajuan Pelalawan.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua API Pelalawan Pdt. Alferi menyampaikan supaya umat- umat kristen akan mendukung kemajuan pembangunan Pelalawan tersebut.
“Bagaimana peranan API supaya meningkatkan kerohian umat kristen tersebut, supaya Pelalawan ini dalam keadan aman dan damai, sehingg antara Toleransi umat beragama di Pelalawan semakin Indah,”kata Alferi kepada media ini.
Selama Pemerintahan Bupati Pelalawan selama dua priode ini kerukunan umat beragama sangat- sangat baik sekali, inilah merupakan nilai plus bagi HM. Harris yang ada selama ini, sekalipun di Pelalawan berbagai etnis budaya dan agama namun Harris bisa membuat kesejukan dan kedamai di Pelalawan dengan baik.
“Terima kasih atas kedatangan para Pendeta- pendeta dan atas turut juga mendoakan Pelalawan ini, sehingga program- program pembangunan di Pelalawan bisa berjalan dengan baik,”ujarnya.
Bupati Pelalawan juga semakin meningkat program yang saat ini dia jalani sekalipun beliau saat ini sudah hampir habis masa jabatannya. “Yang paling penting saya lebih mementingkan kepintangan masyarakat dari pada kepintingan yang lainnya. Sehingga juga menerapkan kepada kepala desa disetiap desa apabila ada masyarakat kurang mampu atau yang miskin mau berobat atau yang sekolah segera di bantu secepatnya jangan diperlambat,” tegasnya.
Harris juga sempat menceritakan bagaimana saat dia mengalami kesusahan ketika sudah hancur bisnisnya, saat itu anaknya sakit untuk berobat uang tidak ada, jangan untuk berobat untuk makan saja sudah sangat susah.
“Lalu saya bawa anak saya ini ke puskesmas untuk berobat karena tidak ada uang membayar biaya perobatan anak saya ini meninggal dunia dipanggil yang maha kuasa. Untuk membawa ke rumah dengan Ambulans saya pun tidak ada uang. Ok saya bisa gratis Ambulans tapi kata pihak puskesmas bapak boleh pake Ambulans tapi bapak bayar uang minyak dan gaji supir Ambulans,” kata Haris mengisahkan.
Lanjut Haris, Ia pun membawa berobat dengan jalan kaki sebab, dirinya tidak ada uang. “Jadi saya bisa memimpin dua priode ini semua berkat doa-doa kita semua, dan saya ingin juga supaya program- program saya jika nanti terpilih dari pihak saya kita akan tetap lanjutkan seperti Pelalawan Emas, Pelalawan sehat, Pelalawan gratis dalam berpendidikan tetap kita lanjutkan demi kemajuan Pelalawan ini,” tutupnya. (dav)