Berita TerbaruBerita UtamaNasional

KPK Juga Amankan Dua Staf Sekjen PDIP Terkait OTT Komisioner KPU

CAKRAWALATODAY.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengamankan dua staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, berinisial D dan S, terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.

“Iya, benar (dua staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto) ikut diamankan,” demikian dilansir  CNNIndonesia.com, Kamis (9/1/2020).

Sebelumnya, Pelaksana tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri menyatakan pihaknya menyita barang bukti berupa mata uang asing dari operasi tangkap tangan terhadap Wahyu Setiawan. Penyelidik, terang dia, sampai saat ini masih menghitung jumlah pastinya.

“Mengenai jumlah pastinya penyelidik masih menghitungnya dengan mengonfirmasi pihak-pihak terperiksa,” ujar pria berlatar belakang jaksa tersebut.

“Nanti kepastian jumlahnya akan disampaikan dalam konferensi pers,” sambungnya.

Ia menambahkan sampai saat ini penyelidik tengah melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang terkait kasus yang menjerat Harun dan Wahyu. Dengan kata lain, terdapat penambahan empat orang baru yang diperiksa per hari ini.

“Saat ini sudah ada 8 orang yang diperiksa. Tim lidik masih bekerja,” ujar Ali.

Meskipun begitu, ia tidak menyampaikan secara gamblang siapa tujuh orang lain dan dari unsur mana saja. Berdasarkan hukum acara yang berlaku, lembaga antirasuah KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum delapan orang yang diamankan.

Sementara itu Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar mengatakan uang yang disita sejumlah Rp400 juta. “Iya dirupiahkan sekitar Rp400 juta, mata uang asing, saya tidak paham dan diterima dari siapa, saya belum tahu,” katanya singkat.

Di sisi lain, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengakui OTT yang menjerat komisioner KPU berkaitan dengan anggota partainya. Kendati demikian, dia belum dapat memastikan hal tersebut lantaran proses hukum masih berjalan.

“Informasinya seperti itu ya (terkait caleg PDIP),” kata Djarot saat ditemui wartawan jelang gladiresik Rakernas PDIP di kawasan JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).

Dalam hal ini, Djarot pun tidak menampik bahwa informasi yang didapatkannya terkait dengan posisi pergantian antar waktu (PAW) di DPR. Khususnya, pascakematian Nazarudin Kiemas. Nazarudin adalah adik ipar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hasto Mengaku Belum Tahu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku belum tahu dua stafnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus yang juga menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Hasto menunggu KPK mempublikasikannya secara resmi.

“Sampai saat ini kami masih belum tahu karena itulah kami menunggu keputusan (rilis KPK),” kata Hasto kepada wartawan saat ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/1).

“Kalau informasi itu benar maka yang bersangkutan itu salah satu itu adalah kader PDIP,” tambahnya.

Hasto mengaku hingga kini tidak mengetahui keberadaan dua orang stafnya. Selain itu, dia juga mengklaim fokus mengurusi persiapan rapat kerja nasional (rakernas) yang akan dihelat 10-12 Januari.

Meski demikian, Hasto bakal bertanggung jawab. Dia mengatakan bahwa tugasnya selama ini mencakup pembinaan terhadap staf, anggota, maupun kader PDIP dalam berperilaku.

Oleh karena itu, jika ada kader yang diduga korupsi, maka Hasto tidak bisa lepas tangan. PDIP juga menghormati proses hukum yang berjalan.**

Sumber: CNN Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button