Berita TerbaruHiburan

Ambil Bagian di Bandar Serai Festival 2022, KFP Tampilkan 16 Foto

Cakrawalatoday.com – “Tak ada yang menyangsikan kalau sang Nenek pastilah demikian cantik ketika mudanya. Posturnya yang semampai, wajahnya yang memenuhi kriteria proporsi Golden Ratio Fibonachi, jarinya yang demikian rapi bak mekarnya bunga mawar di pagi hari, sudah cukup untuk menjelaskan. Sang Nenek mestinya remaja ketika Jepang datang ke Indonesia. Itu dijelaskan oleh beberapa lagu Jepang yang dinyanyikannya dan masih dihafalnya dengan baik.”

Narasi foto berjudul ‘Nenek Anggun’ karya Arza Aibonotika itu menarik perhatian Resti. Matanya kemudian memperhatikan foto si nenek lebih saksama.

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Riau itu mengaku tertarik dengan pameran fotografi. Karena dari pameran foto, banyak hal baru yang bisa dipelajari.

“Foto-foto yang dipamerkan sangat menarik dan bagus. Banyak pelajaran yang bisa diambil,” ucapnya, Rabu siang (22/6/2022).

Resti pula berharap pameran foto lebih sering digelar. Dan anak-anak muda tertarik untuk menekuni dunia fotografi.

Foto Nenek Anggun adalah satu dari 16 foto karya anggota Komunitas Fotografi Pekanbaru (KFP). Foto-foto itu dipamerkan di Anjungan Kampar, komplek Bandar Seni Raja Ali Haji (Serai), Pekanbaru, sebagai bagian dari iven Bandar Serai Festival (BaSF) 2022.

Pameran, sebagaimana juga BaSF, telah dimulai 19 Juni lalu, dan berlangsung hingga 26 Juni mendatang. Bandar Serai Festival kini masik dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).

(Foto: Arza Aibonotika)

Salah seorang pendiri KFP, Arza Aibonotika menyampaikan, KFP berdiri pada 25 April 2006 atas prakarsa beberapa fotografer muda Pekanbaru. Di Indonesia, saat itu adalah fase peralihan dari teknologi kamera analog yang menggunakan film sebagai media rekamnya ke era digital, sebuah era yang telah
mengubah cara berkreasi dan berinteraksi visual kita.

“Atmosfer, momentum, dan semangat perubahan itu jugalah yang telah mendorong terbentuknya KFP. Pada perjalanannya KFP telah melahirkan banyak pengkarya fotografi dan beraktivitas di beragam bidang pekerjaan,” ungkapnya, Rabu.

Menurut Ibon -sapaan akrabnya- di tengah hiruk-pikuk wacana berkesenian Indonesia yang memunculkan event-event yang mulai mencuri perhatian dunia, Bandar Serai Festival hadir untuk mengungkapkan bahwa sebenarnya kita memiliki khasanah berkesenian yang juga patut diketengahkan.

“Art for Healing sebagai tema yang diangkat Bandar Serai Festival tahun 2022 ini merupakan sebuah tanggapan dan sekaligus rilaksasi atas apa yang telah menimpa dunia selama dua tahun terakhir, yaitu Pandemi Covid 19. Pameran KFP kali ini adalah wujud partisipasi KFP dalam mendukung suasana itu,” sebut dosen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau ini.

Sebagai pengkarya foto, pada pameran yang temanya menginduk pada Bandar Serai Festival yaitu “Art for Healing”, KFP ingin berbagi pengalaman-pengalaman artistik sebagai fotografer dengan khalayak umum. Anggota-anggota KFP yang terlibat dalam pameran ini juga menampilkan karya-karya anggota baru seperti Zulkhoiri dan Syaiful, di samping anggota-anggota lama Abbas Abdurrahman, Amriyadi, Arza Aibonotika, Heri Budiansyah, dan Fauzan.

“Karya-karya yang teruntai di sini, meskipun jauh dari lengkap, ingin menggambarkan sedikit tentang ciri ekologi dan budaya Riau, yang dikemas dalam foto lingkungan, arsitektur, human interest, dan kekayaan tradisi lainnya,” pungkas Ibon. */Abs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button