Diyakini Siluman, Warga Kubur Buaya Raksasa dengan Ritual Khusus
CAKRAWALATODAY.COM – Selalu ada yang bikin heboh di negeri +62. Kali ini menyangkut sebuah video yang memperlihatkan seekor buaya ukuran raksasa diangkut degan buldoser. Uniknya, buaya ini dianggap warga setempat sebagai buaya siluman, sehingga dikubur dengan ritual khusus.
Dikutip dari Detikcom, buaya raksasa di Desa Kayubesi, Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), diyakini warga sebagai siluman. Buaya berbobot 500 kilogram dan panjang 4,8 meter ini pun dikuburkan dengan ritual khusus.
“Warga menyakini buaya raksasa itu merupakan buaya siluman. Itu buaya peliharaan (siluman). Kalau buaya yang bersalah, dipanggil dengan ritual khusus lalu memakan pancing. Bagi yang tidak bersalah, tidak akan kena walau dipancing,” jelas Sekretaris Desa Kayubesi, Junaidi, Kamis (6/8/2020).
Karena dipercaya sebagai siluman, warga kemudian memenggal kepala buaya tersebut. Menurut kepercayaan warga sekitar, antara bagian kepala dan tubuh si ‘buaya siluman’ harus dikubur terpisah agar tak dapat hidup kembali.
“Penguburan terpisah antara badan dan kepalanya. Karena buaya siluman, jadi harus terpisah, kepalanya dikafani, ditakutkan hidup kembali. Sebelum pemotongan, juga ada ritual khusus,” jelas Junaidi.
Buaya itu ditangkap karena dinilai kerap mengganggu warga yang memancing di alur Sungai Kayubesi. Buaya raksasa itu ditangkap dengan cara dipancing menggunakan monyet oleh warga, dengan dibantu pawang buaya.
Sebelumnya viral video seekor buaya raksasa diarak warga menggunakan buldoser viral di media sosial (medsos). Buaya raksasa itu ditangkap warga setelah beberapa kali berusaha menerkam warga saat memancing.
Rekaman gambar berdurasi 19 detik itu memperlihatkan buaya berbobot 500 kg itu diangkut pakai buldoser. Beberapa warga dengan menggunakan sepeda motor mengiringi dari belakang. Buaya besar itu diperkirakan memiliki panjang 4,8 meter. Buaya tersebut ditangkap warga di Pulau Bangka, tepatnya di Desa Kayubesi.
Sekretaris Desa Kayubesi Junaidi membenarkan penangkapan buaya raksasa yang viral itu. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Kayubesi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (Babel).
“Benar, itu buaya yang ditangkap warga pada Senin (3/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Lokasinya di Sungai Kayubesi,” kata Junaidi, Kamis (6/8/2020).
Di sisi lain, Kepala BKSDA Bangka Belitung Septian Wiguna mengatakan pihaknya, setelah mendapat informasi penangkapan, berencana mengevakuasi buaya raksasa itu. Namun, menurut Sekdes, ada aturan adat atau kepercayaan setempat bahwa buaya tersebut tidak boleh dievakuasi karena dipercaya akan memberikan musibah.
Menurutnya, kasus ini merupakan yang kedua kalinya. Pada 2016, pihaknya juga ditolak untuk mengevakuasi buaya.
“Kepercayaan warga atau dukun setempat untuk menguburkannya langsung dengan ritual khusus,” kata Septian.
Dia mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati beraktivitas di lokasi yang terindikasi kuat adalah habitat buaya.
“Biarkan buaya tersebut hidup di rumahnya sendiri. Apabila terpaksa ditangkap, diimbau untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan kami agar dapat diantisipasi langkah-langkah penyelamatan buaya sehingga tidak terjadi kematian buaya,” imbaunya.**
Editor: Abbas AR