Kadiskes Jelaskan Munculnya Klaster Warga Provinsi Lain di Riau
CAKRAWALATODAY.COM – Beberapa hari terakhir, jumlah kasus baru positif korona di Riau kembali naik. Dari laporan tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau, terlihat kebanyakan kasus positif baru itu merupakan klaster luar warga provinsi tetangga.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menyampaikan hal itu kepada media, Senin (20/7/2020). Menurutnya, mengacu pada ketentuan Pemerintah, apabila seseorang ingin bepergian harus menyertakan surat sehat Covid-19.
Kadiskes menyatakan, jika setibanya di Riau warga luar positif, sementara sebelumnya dinyatakan sehat, itu sesuai masa inkubasi. Artinya, masa inkubasi adalah selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul.
Maka, sehubungan dengan penyakit menular seperti Covid-19, masa inkubasi merupakan waktu yang diperlukan oleh patogen untuk berlipatganda hingga dapat menimbulkan gejala pada inangnya.
“Artinya, jika di wilayah asalnya dinyatakan negative, sesuai masa inkubasi, dua hari kemudian gejalanya bisa muncul,” terang Kadiskes, mengutip mediacenterriau.
Mimi mencontohkan, ada kasus di Riau saat diperiksa reaktif. Namun saat dites usap atau swab test dia negatif.
Ada juga kasus saat dites cepat hasilnya negatif. Namun, beberapa hari kemudian positif. Artinya, sebut Mimi, memang harus ada pemeriksaan berkala, untuk memastikan betul apakah seseorang itu positif atau negatif.
“Selain itu, dari beberapa kasus, pernah diperiksa reaktif, namun diperiksa lagi hasilnya negatif,” ungkap Mimi.
Faktor lain banyaknya muncul klaster luar Riau menurut Mimi, bahwa jalur masuk ke Riau tidak hanya melalui udara.
“Untuk sama-sama kita tahu, jalur masuk ke Riau tidak hanya melalui udara. Tetapi juga untuk ke Riau dari provinsi tetangga bisa dilalui jalur darat,” ujarnya.
Maka untuk mencegah klaster luar Riau kembali memuncak, Kadiskes menegaskan perlunya diperketat fungsi pengawasan di perbatasan. Kemudian, juga perlu adanya kesadaran masyarakat agar lebih mengedepankan protokol kesehatan.
“Patuhi protokol kesehatan, gunakan masker. Kemudian, jaga jarak,” pungkas Mimi.**