Dosen Bahasa Inggris UIR Beri Workshop Terkait Local Wisdom dan Integrasi Teknologi
CAKRAWALATODAY.COM – Berdasarkan hasil observasi dan interviu di SMP Negeri 2 Tambang Kampar, Riau dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, model pembelajaran dalam pengajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut cenderung menekankan pada pengetahuan sistemik seperti tata Bahasa Inggris, kosakata, cara pengucapan, dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Riau, Sri Wahyuni SPd MPd kepada Cakrawalatoday, Selasa(28/1/2020).
“Di samping itu, teks-teks yang digunakan juga masih menekankan pada budaya sasaran western. Dengan kata lain, pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut masih cenderung fokus pada pencapaian sistemik sementara pengetahuan skematik diabaikan. Sebagai akibat, teks budaya barat lebih familiar di kalangan peserta didik daripada teks-teks yang mengandung budaya lokal sendiri,” ungkap Sri Wahyuni sebagai Ketua Tim kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di sekolah tersebut.
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan kewajiban yang dilaksanakan oleh setiap dosen. Pelaksanaan kegiatan PkM ini dimanfaatkan oleh Dosen Program Studi Pedidikan Bahasa Inggris FKIP Uiniversitas Islam Riau untuk berkontribusi dengan memberikan workshop ‘Implementasi Blended Culture melalui Digital Tools di SMP Negeri 02 Tambang Kabupaten Kampar’.
Workshop ini diisi oleh tim pelaksana prodi PBI FKIP UIR Sri Wahyuni sebagai ketua dan Estika Satriani SPd MPd sebagai anggota pelaksana, serta anggota pendamping Nadila Mudea Najamuddin.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad, 25-26 Januari 2020, yang diikuti guru-guru SMP Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar.
Menurut Sri Wahyuni, selain local wisdom, integrasi teknologi juga menjadi salah satu elemen penting dalam praktik pembelajaran Bahasa Inggris.
“Sebagaimana disimpulkan dari beberapa hasil penelitian yang menyebutkan bahwa perkembangan teknologi menggiring perubahan praktik pembelajaran yang tidak terbatas ruang dan waktu Perubahan atmosfir pembelajaran ini juga menciptakan tantangan dan tuntutan berinovasi dalam pengajaran,” terangnya.
Senada, kata Sri, Kepala SMP Negeri 2 Tambang, Muhammad Idris SPd M Pd menyebut bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran dan menciptakan suasana akademik yang harmonis dengan revolusi industri 4.0.
“Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan ini berhasil dengan baik dan sukses. Hal tersebut terlihat dari antusias peserta ketika workshop berlangsung,” katanya.
“Serta pernyataan Kepsek Muhammad Idris bahwa kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka sebagai guru, dan berharap ada pendampingan berikutnya sebagai referensi bahan ajar bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Tambang,” pungkas Sri Wahyuni.**