Ratusan Imigran di Pekanbaru Pertanyakan Kejelasan Status ke IOM
CAKRAWALATODAY.COM, Pekanbaru – Ratusan pengungsi atau imigran asal mancanegara berkumpul di luar pagar gedung Grha Pena, Jalan HR Subrantas Kota Pekanbaru, Riau pada Kamis, 8 Agustus 2019, pagi hingga siang. Mereka berunjuk rasa menuntut kejelasan stutus kepada International Organization for Migration (IOM) yang berkantor di gedung tersebut.
Di antara para demonstran itu tampak belasan anak-anak dan perempuan. Mereka datang dari tempat-tempat penampungan di Pekanbaru menggunakan sepeda, angkutan kota atau oplet, serta angkutan berbasis aplikasi. Mereka terlihat sudah teroganisisr, yang tampak dari spanduk dan baliho yang sudah disediakan, serta sekelompok pengungsi menggunakan kaos biru seragam.
Husain Nabawi, seorang pengungsi asal Afganistan yang sudah fasih berbahasa Indonesia, terkait aksi itu kepada Cakrawalatoday mengatakan mereka berkumpul di depan kantor IOM menuntut organisasi internasional antarpemerintah terkait imigran itu untuk memproses dokumen-dokumen mereka.
“Dan karena sudah lama mereka tinggal di sini (Pekanbaru), enam tahun sampai delapan tahun, dan nggak jelas sampai kapan akan tinggal di sini tanpa status. Jadi mereka kumpul di sini minta IOM Indonesia biar dengar suara mereka dan proseskan dokumen mereka,” terangnya.
Keberadaan dokumen itu, menurut Husain sangat penting, agar mereka dapat hidup dengan baik dan hidup laiknya manusia lainnya.
“Jadi kami sudah tujuh tahun delapan tahun tingal di sini. Jadi mereka, bagaimana kau bilang ya, sudah stres. Jauh dari keluarga. Mereka tidak bisa lagi tahan, jadi sudah seperti orang gila kan,” sambung Husain.
Ditambahkan, dengan dokumen resmi nantinya, para pengungsi ini bisa pindah ke Negara-negara penerima pengungsi atau bisa hidup layaknya warga yang jelas statusnya. Seperti bisa sekolah bagi anak-anak dan memiliki pekerjaan.
“Kami inginkan kalau bisa pindahkan kami ke Negara-negara yang minta pengungsi. Karena belum aman Negara kami. Karena di Indonesia kan kami tinggal di sini tidak bisa belajar, tidak bisa bekerja, tak bisa berbuat apa-apa,” terangnya.
Namun demikian, Husain mengatakan ia dan pengungsi lainnya yang beberapa tahun ini menetap di Pekanbaru mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia karena telah diterima dengan baik.
“Sangat terima kasih dari (kepada, Red.) orang Indonesia dan Pemerintah Indonesia,” pungkasnya.**