Politeknik Caltex Riau Kukuhkan 448 Lulusan Baru pada Wisuda ke-22, Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul dan Berdaya Saing Global

Cakrawalatoday.com — Politeknik Caltex Riau (PCR) kembali menorehkan catatan penting dalam perjalanan pendidikannya dengan mengukuhkan sebanyak 448 lulusan baru pada Wisuda ke-22 yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) PCR.
Prosesi ini menjadi momen bersejarah bagi ratusan mahasiswa yang resmi menyandang gelar sarjana dan magister terapan, sekaligus menegaskan komitmen PCR dalam melahirkan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di dunia industri dan global.
Dari total lulusan tersebut, sebanyak 430 orang berasal dari Program Sarjana Terapan dan 18 orang dari Program Magister Terapan. Dengan demikian, hingga tahun 2025 PCR telah melahirkan 6.705 alumni yang berkontribusi di berbagai sektor industri nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Direktur PCR Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc. menyampaikan bahwa wisudawan merupakan karya utama sekaligus aset paling berharga bagi institusi. “Bagi PCR, lulusan adalah karya utama dan aset yang sangat berharga. Inilah bentuk tanggung jawab dan kontribusi nyata PCR dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dadang menambahkan, capaian akademik tahun ini menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. IPK rata-rata lulusan mencapai 3,46 dengan 84% mahasiswa berhasil lulus tepat waktu. Angka tersebut mencerminkan kualitas pembelajaran, kedisiplinan, serta komitmen PCR dalam mendampingi mahasiswa hingga akhir masa studi.
Tahun ini, Chintya Ang dari Program Studi Sarjana Terapan Teknik Informatika dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tingkat institusi dengan IPK 3,99.

Selain itu, penghargaan wisudawan terbaik di masing-masing program studi juga diraih oleh Asyraf Karunia Asroel (Sistem Informasi, IPK 3,96), Rahadatul Aisy (Teknik Elektronika Telekomunikasi, IPK 3,95), M. Arif (Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika, IPK 3,90), Muhammad Imam Akbar (Teknologi Rekayasa Komputer, IPK 3,84), Dian Panutan (Teknik Mesin, IPK 3,84), Arkan Dava (Teknologi Rekayasa Mekatronika, IPK 3,80), Anggun Sejati (Akuntansi Perpajakan, IPK 3,77), Ibna Oktiana Sinamo (Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi, IPK 3,67), serta Ardiyanto dari Program Studi Magister Terapan Teknik Komputer dengan IPK sempurna 4,00.
Lebih lanjut, PCR terus memperluas akses dan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi global melalui berbagai program internasional. Salah satunya melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan kegiatan student mobility ke sejumlah negara.
“Sebagian lulusan periode ini telah mengikuti program belajar dan magang di luar negeri, seperti di Eropa, Australia, Amerika, dan Asia. Bahkan ada yang menjalani program dua tahun kuliah dan dua tahun magang di Eropa Timur. Pengalaman ini menjadi bekal penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan memperluas dampak lulusan PCR di kancah global,” jelas Dadang.
Ia juga berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar dan terus mengasah kemampuan diri agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Pendidikan hari ini tidak bisa lagi dilakukan secara rekursif, tetapi harus diimbangi dengan kemampuan berpikir yang bersifat prediktif agar kita mampu mengantisipasi masa depan,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Politeknik Caltex Riau (YPCR) Ir. Akson Brahmantyo menyampaikan bahwa para wisudawan merupakan bagian dari generasi Indonesia Emas 2045 — generasi penerus yang akan membawa bangsa menuju masa depan yang gemilang.
“Sebagai pewaris kemerdekaan dan alumni PCR, kalian memiliki jati diri yang terangkum dalam nilai-nilai IDEAL PCR: Integrity, Dignity, Excellence, Agility, dan Loyalty. Bawa nilai-nilai itu dalam setiap langkah kalian dan jadikan sebagai suluh penerang serta penunjuk arah The True North dalam perjalanan panjang kehidupan,” ujarnya.
Akson menambahkan bahwa PCR tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai mitra strategis dunia industri dan pemerintah daerah, khususnya di sektor Migas, Plantation, Forestry, Fishery, serta mitra di lingkungan pemerintahan.
“PCR telah meraih akreditasi UNGGUL dan menjadi politeknik swasta pertama di Indonesia yang memperoleh predikat tersebut. Kami juga terus membangun infrastruktur dan mendorong dosen untuk melanjutkan studi doktoral agar kualitas pembelajaran semakin meningkat. Semua ini merupakan bagian dari upaya memantapkan diri sebagai mitra strategis bagi industri dan pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan PCR, Dr. drh. H. Chaidir, MM., turut memberikan apresiasi atas pencapaian PCR yang telah berkembang pesat sejak berdiri lebih dari dua dekade lalu. Dalam sambutannya yang dibacakan Anggota Dewan Pembina, H. Saleh Djasit SH, Chaidir menilai bahwa keberadaan PCR telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan daerah dan kebanggaan bagi masyarakat Riau.
“PCR telah melampaui cita-cita awal para pendiri. Selama lebih dari dua dekade, PCR menjadi kebanggaan Bumi Melayu melalui berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Lulusan PCR kini bekerja di berbagai perusahaan besar di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau, pemerintah kabupaten/kota, serta mitra industri yang terus mendukung keberlangsungan pendidikan di PCR.
“Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas dukungan berupa kerja sama dan beasiswa bagi putra-putri terbaik daerah untuk menuntut ilmu di PCR. Dukungan inilah yang memastikan kampus ini terus tumbuh, berkembang, dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah,” pungkasnya.
Saleh Djasit sendiri mengenang saat awal PCR didirikan. Ia yang kala itu menjabat Gubernur Riau dan ikut mendirikan PCR, mengaku sedang karena budaya di perusahaan, PT Caltex Pacific Indonesia, menular ke Yayasan dan ke kampus PCR.
“Saya senang budaya kerja keras dan budaya disiplin perusahaan menular ke Yayasan dan kampus PCR,” ujarnya. Rls/Abs


