Jasa Raharja Tanjungpinang Evaluasi Nataru Bersama di Pelabuhan Sei Kolak Kijang
Bintan – Jasa Raharja Tanjungpinang turut serta dalam Rapat Evaluasi dan Penutupan Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Bintan pada Jumat, 10 Januari 2025. Rapat yang digagas oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kijang tersebut dihadiri juga oleh sejumlah instansi lainnya diantaranya TNI AL, Bea Cukai, BMKG, Pelindo, serta DPC INSA Tanjungpinang.
Rapat dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala KSOP Kelas III Kijang, Humaid Minabari. Evaluasi berfokus pada kenaikan jumlah penumpang pada periode Nataru tahun ini serta fasilitas pelabuhan yang perlu ditingkatkan. Kenaikan jumlah penumpang juga dibenarkan oleh Kepala Pelni Cabang Tanjungpinang, yang menjelaskan bahwa terjadi kenaikan kurang lebih 35% terutama untuk kapal KM Bukit Raya.
Dalam hal fasilitas pendukung pelabuhan, penambahan AC serta CCTV di beberapa ruangan juga dibutuhkan guna menunjang kenyamanan dan keamanan penumpang. Pengaturan alur keberangkatan dan kedatangan penumpang di pelabuhan tak luput menjadi perhatian untuk meminimalisir penumpukan penumpang serta prioritas bagi para penumpang lansia dan yang membawa anak kecil.
Bagi Jasa Raharja Tanjungpinang, rapat evaluasi juga menjadi bekal dalam nantinya memasuki masa Lebaran 2025. Kepala Jasa Raharja Tanjungpinang, M. Nurul Subekti, yang hadir pada rapat tersebut menjelaskan bahwa petugas Jasa Raharja selau siap siaga di masa-masa padat mobilitas masyarakat seperti saat Nataru maupun Lebaran.
“Selama ini petugas kami selalu siap siaga piket setiap hari untuk memonitor dan melakukan pendataan, sehingga bila terjadi kecelakaan bisa kita tindaklanjut dengan segera. Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat apalagi di masa-masa padat mobilitas masyarakat seperti saat ini, juga besok menghadapi Lebaran tahun 2025,” jelas M. Nurul Subekti.
M. Nurul Subekti juga menambahkan pentingnya keakuratan data penumpang kapal agar proses penjaminan penumpang lebih mudah.
“Setiap penumpang yang membeli tiket resmi pasti sekaligus termasuk Iuran Wajib Jasa Raharja, jadi perlindungan kami juga melekat ke penumpang selama perjalanan. Kami juga mengharapkan keakuratan data penumpang, karena kaitannya dengan kejelasan dan kepastian jaminan penumpang,” tambah M. Nurul Subekti.
Koordinasi dan kolaborasi Jasa Raharja dengan instansi-instansi terkait selalu coba dijalin dan diperkuat dalam rangka penanganan korban kecelakaan, sehingga masyarakat betul-betul dapat merasakan kehadiran Negara saat mengalami musibah. (*)