BisnisRiau

PHR Tularkan Komitmen Aspek Keselamatan Bagi Perusahaan Mitra Kerja

Cakrawalatoday.com – Kepatuhan terhadap peraturan merupakan kunci utama keselamatan kerja. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Rokan terus mendorong peningkatan aspek keselamatan bagi perusahaan mitra kerja (kontraktor) di wilayah kerja (WK) Rokan. PHR secara konsisten mengingatkan pekerja maupun mitranya untuk mengutamakan kesehatan, keselamatan dan kepedulian terhadap lingkungan (HSSE).

Dalam diskusi panel Forum Komunikasi HSSE Kontaktor PHR WK Rokan, Executive Vice President (EVP) Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, PHR senantiasa berpedoman pada Corporate Live Saving Rules (CLSR) serta prinsip Golden Rules dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja.

“Ini adalah program Pertamina (Persero), tentunya kami berharap perusahaan yang menjadi mitra kerja juga dapat memahami dan menerapkannya sebagai safeguard untuk menjaga para pekerja agar dapat bekerja dengan selamat,” kata Andre.

PHR mendorong manajemen perusahaan mitra kerja rutin melakukan kunjungan ke lapangan atau Management Walkthrough (MWT) untuk berinteraksi langsung dengan para pekerja di lapangan. Hal ini penting guna memperkuat komunikasi dan koordinasi untuk menjamin pekerja beraktivitas dengan aman dan selamat.

“Komunikasi yang harmonis akan memberikan kedekatan emosional. Jangan sekedar menerima laporan, karena observasi langsung di lapangan akan memberikan kedekatan sosial yang sangat berarti bagi pekerja,” ucapnya.

Dengan turun ke lapangan, manajemen perusahaan tentunya akan lebih mengenal dan mengetahui kondisi pekerja di lapangan. Memberikan perhatian dan peduli terhadap pekerja menjadi aspek penting dalam menciptakan rasa aman dan nyaman dalam bekerja.

“Kita harus bisa mengenal pekerja, mendengar keluh kesah dan kesulitan mereka dalam bekerja, sebisa mungkin diatasi sesuai dengan kontrak yang kita punya, namun jika ada sesuatu hal yang penting untuk dibicarakan maka persilakan untuk berdiskusi untuk memecahkan masalahnya,” ucap Andre.

Dalam operasinya, PHR berupaya mencapai target produksi yang sudah diamanahkan oleh negara. Bersamaan dengan itu PHR juga meletakkan aspek keselamatan paling utama di atas segalanya. Tidak ada pencapaian yang lebih berharga selain dapat menjamin pekerja dapat pulang dan kembali kepada keluarga dengan selamat.

Patuh, Intervensi dan Peduli

Pjs Vice President Operation and Maintenance (O&M) PHR WK Rokan I Gede Putu Ambara Guna mengatakan PHR menerapkan prinsip HSSE Golden Rules yakni Patuh, Intervensi dan Peduli. Patuhi segala aturan dan lakukan intervensi apabila melihat situasi tidak aman di lingkungan kerja.

“Kita harus punya komitmen, kita harus memiliki standar kerja yang tinggi dalam kepatuhan keselamatan dan itu yang kita harapkan kepada segenap perusahaan mitra kerja, patuhilah apa yang sudah ditetapkan,” ucapnya.

Kemudian intervensi apabila melihat situasi yang tidak aman dalam bekerja. Pekerja punya hak untuk menghentikan pekerjaan dalam kondisi tidak aman atau Stop Work Autority (SWA). PHR kata Gede, sangat menjunjung tinggi SWA sebagai komitmen dalam menjamin keselamatan kerja bagi pekerja.

Lalu peduli terhadap sesama pekerja. Dalam operasinya, PHR senantiasa memperhatikan kesehatan pekerja dengan menerapkan prinsip fit to work sebagaimana disebutkan dalam pedoman CLSR.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja agar dapat bekerja dengan aman dan sesuai standar. Fit to work dilakukan untuk memastikan pekerja tidak membahayakan diri sendiri, rekan kerja, atau lingkungan kerja. Pemeriksaan kesehatan rutin dilaksanakan sebagai langkah antisipasi risiko dalam bekerja.

“Apa yang kita jalankan ini bukan untuk menghambat untuk bekerja, tapi ini adalah komitmen untuk memastikan pekerja dapat pulang dengan aman dan selamat,” ucapnya.

*Keselarasan HSSE dan Komitmen Mitra Kerja*

Ramzy S Amier, VP QHSE & Compliance dari mitra kerja PT Radiant Utama Interinco Tbk, mengaku penerapan aspek HSSE di perusahaannya sejalan dengan program keselamatan yang dimiliki oleh Pertamina. “Kita tinggal mengimplementasikannya semaksimal mungkin,” ujarnya.

Menurut Ramzy, perusahaannya peduli dengan kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja. Untuk mencegah illness fatality, pihaknya telah memiliki dokter perusahaan untuk memantau kesehatan para pekerja setiap waktu. “Mulai tahun depan kita akan lakukan program mini medical check up (MCU) setiap sebulan sekali di lapangan untuk memonitor kesehatan pekerja di lapangan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, perusahaannya juga tengah menyiapkan program pemeriksaan kesehatan mental bagi pekerja. Menurutnya, pekerja sebenarnya paham dengan prinsip aspek keselamatan, namun terkadang abai dan lalai dengan aturan karena adanya permasalahan dari rumah yang mempengaruhi mental dan kesehatannya sehingga menjadi risiko saat bekerja.

General Manager PT Besmindo Materi Sawatama, Saido mengatakan, tindakan untuk melindungi pekerja (Safeguard) selaras dengan aspek HSSE yang ditertapkan oleh Pertamina. Sebelum memulai pekerjaan, perusahaannya memberikan mandatory induction terkait aspek HSSE di lapangan.

“Kami juga hadir terus di lapangan memantau dan mengawasi para pekerja. Begitu juga melakukan audit dan sidak bagi pekerja yang berkendara. Inilah bagian dari safeguard yang kami lakukan,” jelasnya.

Kemudian melakukan pendekatan dengan mengunjungi langsung pekerja di lapangan (MWT). Pihaknya mendengar permasalahan masing-masing pekerja yang membawa masalah dari rumah yang dapat menggangu pekerjaanya.

“Kami siapkan mitigasi untuk masalahnya. Seperti persoalan ekonomi, biasanya terjadi saat pertengahan bulan atau saat musim anak masuk sekolah. Untuk memitigasinya, kami sudah mendirikan koperasi pekerja serta bekerja sama dengan sejumlah bank untuk mengatasi masalah finansial pekerja,” katanya.

Forum Komunikasi HSSE Kontraktor 2024 merupakan media koordinasi dan komunikasi antara PHR WK Rokan dengan Perusahaan Kontraktor untuk mencapai keselamatan operasi di PHR WK Rokan. Kali ini PHR mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Berkelanjutan dalam Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindung Lingkungan (Zero LTI dan KPI Tercapai)”.

Forum Komunikasi HSSE Kontraktor 2024 diikuti 174 pimpinan perusahaan mitra kerja PHR di WK Rokan. Para mitra kerja dapat saling berdiskusi dan berbagi pengalaman penerapan standar keamanan dan keselamatan kerja di perusahaan masing-masing.

Perusahaan mitra kerja juga mendapatkan pembekalan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau.SMK3 adalah pedoman yang berisi kaidah-kaidah untuk mengembangkan dan melaksanakan keselamatan kerja di industri migas. Rls

Back to top button