Pengembangan Program Bank Sampah Kelurahan Padang Terubuk
Cakrawalatoday.com — Jumlah timbulan sampah setiap waktu bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PERMEN LHK) Nomor P.10/MENLHK/SETJEN/PLB.0/4/2018 Tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstrada), bahwa potensi timbulan sampah dapat dihitung dengan estimasi 0,70 kg/orang/hari. Artinya, jika Kota Pekanbaru hari ni memiliki penduduk 1,1 juta jiwa maka jumlah timbulan sampah minimal 770 ton per hari.
Beberapa langkah perlu dilakukan selain dengan pengangkutan sampah dari rumah ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Muara Fajar karena metode ini hanya penanganan sementara dan ada jangka waktu, disebabkan kapasitas TPA Muara Fajar yang terbatas dan tidak akan sanggup menampung sampah lebih dari 5 tahun.
Belum lagi dampak bagi kesehatan warga di sekitar karena aroma sampah yang tidak sedap, air lindi yang mengotori tanah dan merusak lingkungan sekitar maka perlu dilakukan metode lainnya yaitu dengan mengaktifkan program bank sampah sampai tingkat RW karena ini selaras dengan Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan sampah dan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 5 Tahun 2019 Tentang Gerakan Memilah Sampah Dari Rumah.
Hadirnya bank sampah mengajak warga untuk memilah sampah sejak dari rumah. Adapun sampah yang dipilah adalah sampah non-organik yang masih bernilai seperti kresek dan sejenisnya, segala jenis botol plastik, segala jenis kertas. Sampah yang terpilah ini dibawa ke bank sampah untuk ditabung dan diambil setelah beberapa bulan, idealnya per 6 bulan untuk diambil sehingga nilainya bisa lebih terasa seperti setiap penerimaan rapor anak sekolah maupun saat mau lebaran Idulfitri karena bisa membantu ekonomi keluarga dengan konsep sirkular ekonomi.
Daripada sampah dibuang maka lebih baik dipilah dan ditabung pada bank sampah. Tadinya sampah tersebut menjadi tumpukan yang tidak bernilai tetapi setelah dipilah akan memiliki nilai ekonomi sesuai dengan jenisnya.
Kelurahan Padang Terubuk Kota Pekanbaru memiliki 6 RW dan sudah aktif 3 RW yang memiliki bank sampah, sehingga 3 RW lagi perlu diaktifkan bank sampahnya. Dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh tim dosen Universitas Lancang Kuning Prama Widayat, Ryan Pahlawan, dan Safrul Rajab maka bank sampah yang ada di 3 RW ini akan segera dibentuk dan terus dibina sehingga memberikan nilai manfaat bagi masyarakat.”
“Berharap semua RW yang ada di Kelurahan Padang Terubuk mulai aktif menjalankan program bank sampah,” ujar Prama Widayat.
Program terbaru dari bank sampah unilak dengan bekerjasama dengan Perbanusa Regional Sumatera dan Perbanusa DPD 1 Riau untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan baku alternatif yaitu menjadi solar, jenis plastik yang bisa diolah adalah plastik yang tidak mengandung Aluminium Foil. Hal ini pertama kali dilakukan di Perbanusa DPD 1 Bengkulu dengan menggunakan mesin pirolisis, mesin ini diciptakan oleh Budi dari Jawa.
Perbanusa merupakan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara yang berkomitmen menjadi solusi dalam pengelolaan sampah. *Rls