Riau

RTIK Riau Sukses Laksanakan Akademi Digital Lansia Ke-2

Cakrawalatoday.com — Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Riau kembali melaksanakan kegiatan literasi digital bertajuk ‘Akademi Digital Lansia’ pada Kamis siang, 14 November 2024, di Aula Lembaga Adat Melayu Riau, Pekanbaru. Kegiatan ini diinisiasi oleh Tular Nalar Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).

Bagi RTIK Riau, ADL kali ini adalah yang kedua. Sebelumnya, ADL Riau dilaksanakan pada 31 Agustus 2024.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Beliau berpesan agar berhati-hati menggunakan media sosial, karena cukup banyak berita hoaks yang beredar, begitu juga dengan kejahatan online lainnya.

Lebih dari seratus peserta mengikuti ADL dengan tagline ‘Tak Kalah Sama yang Muda’ ini. Mereka mendapatkan meteri tentang dunia digital, serta pengetahuan tentang pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Mengusung metode Komunikasi Antarpribadi (KAP), pengetahuan peserta diperdalam terkait penipuan online, serta mengenal dan menghadapi hoaks saat pemilu maupun pilkada.

Antusias peserta terlihat saat sesi materi yang didampingi oleh 10 fasilitator dari RTIK Riau. Kegiatan berlangsung hangat dan intens. Di setiap kelompok terjadi diskusi terkait topik-topik akademi. Ada yang berbagi pengalaman pribadi terkait penipuan digital, lalu peserta lain menyampaikan pendapatnya.

Ketua RTIK Riau Wahyu Ari Sandi pada kesempatan tersebut mengingatkan kepada paera peserta bahwa dunia digital ini bila tidak dipahami dengan baik akan merugikan diri sendiri dan lingkungan. Padahal, hari ini kehidupan kita nyaris tidak bisa dipisahkan lagi dengan dunia digital.

Ketua RTIK Riau Wahyu Ari Sandi.

Ari Sandi juga menyampaikan, berdasarkan survei pengguna internet (warganet/netizen) Indonesia berada di nomor urut paling bawah kadar kesopanan di dunia maya. “Netizen Indonesia di survei disebut paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Ini aneh, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan pada Bangsa Indonesia ini,” katanya.

Karenanya, kata Ari, ADL ini perlu dan penting diikuti agak kita bisa menjadi netizen yang mengerti bagaimana bertingkahlaku di dunia maya, terutama di media sosial masing-masing.

Tentang Tular Nalar

Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi https://tularnalar.id/tentang-kami/ atau terhubung di platform media sosial melalui https://linkin.bio/tularnalar.

Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.

Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami/ .**

Back to top button