Berita TerbaruPekanbaruPolitik

Bertemu REI Riau, Edy Nasution: Jika Diberi Amanah, Saya akan Transparan Mengelola Pekanbaru

Cakrawalatoday.com — Di hadapan pengurus Real Estat Indonesia (REI) Riau, bakal calon wali kota Pekanbaru Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasution menegaskan, jika dirinya yang berpasangan dengan Dastrayani Bibra mendapat amanah memimpin Kota Bertuah, maka akan mengelola pemerintah ini secara transparan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

Pertemuan dengan pengurus REI Riau berlangsung di salah satu kafe di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Rabu (18/9/2024). Hadir dalam pertemuan itu Ketua REI Riau Elvi Syofriadi, Sekretaris Ari Prama Citra, Bendahara H Yendrizal, Wasekjend DPP REI Amran Tambi, dan jajaran pengurus lainnya. Hadir juga Ketua Tim Relawan PATEN untuk Pekanbaru AZ Fahcri Yasin.

Dalam pembukaan pertemuan, Ketua REI Riau Elvi Syofriadi mengatakan, karena organisasinya profesional yang terdiri dari lintas suku, agama bahkan partai, maka secara kelembagaan tidak boleh berpihak ke mana pun. “(Namun) Sebagai individu kita mempersilahkan masing-masing pengurus untuk menentukan pilihan,” ujarnya.

Sementara itu menurut Rifayandi, saat ini Pekanbaru tidak dalam kondisi baik-baik saja. Bayangkan tambahnya untuk mendapatkan legalitas saja susah sampai enam bulan.

“Padahal keberadaan kami termasuk penyumbang PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) di Kota Pekanbaru. Mudah-mudahan ketika Pak Edy Nasution menjadi Walikota dapat menjadi bahagian dari REI,” harap Rifayendi.

Senior REI Riau H Kandris menegaskan, yang diperlukan saat ini adalah kepastian, kecepatan dan ketepatan. “Itu yang tidak kami dapatkan selama ini. Bayangkan kalau izin dipersulit, maka semua akan terhambat dan tertunda dan hal itu berdampak kepada yang lain,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Mantan Danrem 031/Wirabima Edy Nasution mengatakan, salah satu hal yang mendorong dirinya maju sebagai bakal calon wali kota Pekanbaru adalah karena persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk yang disampaikan REI. “Saya berterima kasih atas pertemuan ini. Sebagai bahagian dari balon wali kota, banyak keluhan dari masyarakat termasuk REI. Dan hal itulah yang menjadi dasar kenapa saya maju,” tegasnya.

Memang, lanjut Edy Nasution, pada awalnya dirinya berencana maju sebagai balon Gubernur Riau. Namun, meskipun berbagai aturan dan prosedur sudah diikuti, namun dirinya gagal untuk mendapatkan partai pengusung.

“Barangkali Tuhan mengabulkan doa saya ketika saya tidak diperkenankan maju sebagai Balon Gubernur. Karena setiap malam saya tahajud dan berdoa, ya Allah, jika menjadi gubernur diri saya akan bermanfaat bagi rakyat, keluarga dan diri saya, maka kabulkanlah,” terang Edy Nasution.

Ia melanjutkan, menjadi balon wali kota pun tak pernah terbayang sedikitpun sebelumnya. Namun akibat putusan Mahkamah Konstitusi MK yang menurunkan persyaratan dari 25 persen menjadi 7.5 persen jumlah persyaratan maju sebagai kepala daerah, maka tambahnya peluang itu ada ditambah dorongan dari relawan dan masyarakat.

“Dalam pikiran saya, mungkin ini jalan yang diberi Tuhan. Oleh sebab itu saya berdiskusi dengan tim termasuk Bang Fahri Yasin dan sampai pada kesimpulan saya maju sebagai balon wali kota,” terang Edy Nasution yang menambahkan, berbuat baik itu di mana pun bisa, tak bisa sebagai Gubernur mungkin sebagai Walikota.

“Dan kalau saya diberi amanah oleh masyarakat Pekanbaru, saya akan transparan dalam membuat kebijakan dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Kepala daerah itu harus merdeka, tidak boleh tersandera, tidak boleh berpihak ke A, B, dan C tetapi justru berpihak kepada kebenaran, kejujuran dan keadilan,” pungkas Edy Nasution yang disambut tepuk tangan pengurus REI Riau yang hadir.

Ditemui Puluhan Ojol

Sehari sebelumnya, usai menyampaikan sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad 1446 H di SMK Telkom Pekanbaru, Edy Nasution menerima kunjungan dan dukungan dari driver ojol (ojek online) di Posko Pemenangan PATEN untuk Pekanbaru di Durilengkeng Pekanbaru.

Mereka yang datang dari berbagai aplikasi seperti Gojek, Grap dan Maxim, menyampaikan aspirasi sekaligus dukungan terhadap pasangan Edy Nasution-Dastriyani Bibra pada Pilwako 27 November mendatang.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam yang penuh canda tawa, para perwakilan ojol tersebut meminta, jika mantan Danrem 031/Wirabima itu terpilih sebagai walik ota Pekanbaru, memberikan dukungan kenaikan tarif dasar yang dinilai sampai saat ini masih rendah tidak sesuai dengan modal dan kebutuhan hidup yang semakin tinggi.

“Misalnya BBM (bahan bakar minyak, red) naik, tapi potongan tetap sama dari sebelumnya,” ujar salah seorang ojol berpakaian Maxim usai pertemuan.

Kemudian, tambahnya, persoalan yang mereka hadapi adalah belum terbitnya legalitas paguyuban yang telah mereka usulkan. “Dan kami berterima kasih, Pak Edy Nasution merespon dengan positif apa yang kami sampaikan dan siap memberikan dukungan,” katanya.

Menggapi persoalan tersebut, Edy Nasution yang pukul 16.30 akan melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh agama mengatakan, apa yang menjadi aspirasi yang disampaikan akan menjadi catatan yang akan dipenuhi jika dirinya diberi amanah memimpin Kota Bertuah pada 27 November mendatang.

“Kalau saya menjadi wali kota yang memilih saya ini kan masyarakat termasuk para ojol. Dan tugas utama saya menjadi wali kota adalah menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Pekanbaru termasuk para ojol ini,” tegas Edy Nasution. **

Back to top button