Tak Kunjung Deklarasi dengan Wahid, SF Hariyanto Bermanuver Ingin Jadi Cagub?
Cakrawalatoday.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengeluarkan Surat Tugas kepada Abdul Wahid dan SF Hariyanto sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Riau pada Pilkada 2024. Surat tugas itu beredar masif di grup-grup percayakan digital.
Wahid adalah politikus PKB. Ia Anggota DPR RI periode 2019-2024, dan kembali terpilih untuk periode berikutnya. Sedangkan SF Hariyanto masih tercatat sebagai ASN.
Hngga hari ini, pasangan Wahid-SF tak kunjung deklarasi. Di satu sisi bisa jadi karena SF Hariyanto sendiri belum memberikan pernyataan terbuka atau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Riau dan Penjabat Gubernur Riau saat ini.
Di sini lain, pengamat politik dari Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, Alexander Yandra, melihat ada manuver SF Hariyanto berpindah posisi dari bakal calon (balon) wakil gubernur ke balon gubernur. Ia mengutip pernyataan Arwin AS di media, di mana mantan Bupati Siak itu mengaku dipercaya sebagai Ketua Besar Tim Relawan SF Hariyanto-Abdul Wahid.
“Surat tugas dari DPP PDIP itu sudah menjelaskan akan ada poros ketiga pada Pilgubri (pemilihan gubernur Riau, Red.) 2024. Namun dengan komposisi yang ya, yaitu PDIP, Nasdem dan PKB, secara politik PDIP lebih kuat dari dua partai lainnya karena punya lebih banyak kursi di DPRD Riau,” ulas Alex, Rabu (14/8/2024).
“PDIP secara konstelasi politik memiliki peluang besar untuk menjadikan kadernya sebagai calon gubernur. Tentu terjadi riak politik di level kandidasi, yang akhirnya terjadi beberapa manuver elit atau dukungan elit terhadap SF Hariyanto yang berpeluang dikaderkan oleh PDIP,” tambah Alex.
Sementara bagi Wahid, menurut Alex itu tak mungkin terjadi. Karena Wahid merupakan kader PKB.
Alex juga melihat pernyataan beberapa elit PDIP yang mengatakan dengan komposisi jumlah kursi lebih banyak daripada Nasdem dan PKB di DPRD Riau itu, tentu saja PDIP menginginkan posisi nomor satu, bukan sebaliknya.
“Nah, di sinilah mungkin menurut saya muncul manuver dari SF Hariyanto terhadap kandidasi atau proses pencalonan ini yang akhirnya dia justru secara dukungan partai lebih kuat dari Abdul WahidWahid, walaupun sebelumnya Wahid sudah mendeklarasikan dia menjadi bakal calon gubernurgubernur yang akan berdampingan dengan SF Hariyanto,” ungkap Alex.
Alex memandang hal tersebut menjadi persoalan politik yang dinamis. Yang kemudian membuat ada perubahan-perubahan cepat sebelum akhirnya pendaftaran pasangan calon kepala daerah 29 Agustus nanti.
“Nah, kita bisa melihat apakah manuver yang dilakukan oleh SF Hariyanto itu merupakan bentuk support partai yang akan memberikan rekomendasirekomendasi, atau ini (hanya) dukungan elit yang ada di sekitar SF Hariyanto. Seperti adanya pernyataan dari Arwin dan kelompok yang lain,” ucap Alex.
Menurut Alex, proses kandidasi pasangan calon kepala daerah harus dapat chemistry-nya. Jangan sampai di kemudian hari terjadi perpecahan di antara keduanya. Sehingga jalannya pemerintahan, pelayanan publik, dan pelaksanaan rencana-rencana pembangunan menjadi melambat, jika nanti mereka terpilih.
Selain itu, katanya, Wahid dan SF harus memiliki komitmen menjalankan surat tugas dari PDIP itu untuk melakukan konsolidasi dengan jajaran partai-partai so tingkat bawah. Sehingga poros ketiga ini bisa menjadi alternatif pemilih, dj antara dua pasangan lain yang sudah menentukan sikap.
“Saya punya kekhawatiran jika dalam proses kandidasi poros ketiga ini tidak lancar, jika nanti terpilih akan terjadi ganjang-ganjing,” pungkas Alexander Yandra.
Sebelumnya, mengutip cakaplah.com, Arwin menyatakan dirinya telah memantapkan pilihan untuk mendukung SF Hariyanto yang berpasangan dengan Abdul Wahid. Arwin memberi alasan, mendukung dan masuk dalam tim pemenangan SF Hariyanto-Abdul Wahid karena dua orang ini merupakan kenalan lama dan punya yang kuat untuk menjalin kebersamaan.
“Pertama melihat pergerakannya, ya. Kedua secara historis saya sudah kenal lama dengan dia (SF Hariyanto). Kita pernah kerja sama bangun Jembatan Siak yang saat ini kita dapat merasakan manfaatnya. Jadi kalau dari sisi kinerja sangat yakin lah dengan beliau ini karena sangat berpengalaman. Kita berharap pemimpin ini bisa membangun Riau,” ungkap Arwin di sela-sela kegiatan silaturahmi Pj Gubri SF Hariyanto di Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Selasa (13/8/2024).
“Saat beliau meminta saya jadi ketua tim ini alhamdulillah saya pikir punya kesempatan untuk berjuang bersama juga membangun Riau. Beliau ini kan bisa dikatakan orangnya gesit, gitu. Kalau soal membangun dia sangat komitmen. Dan janji-janji yang diucapkan ini saya yakin dan percaya bisa terlaksana, mungkin lebih dari itu,” ujar Arwin.
DPP PDIP sudah mengeluarkan Surat Tugas nomor 3107/ST/DPP/ VII/ 2024. Dalam surat tertanggal 7 Agustus 2024 yang ditandatangani Ketua DPP Prananda Prabowo dan Sekjend Hasto Kristianto, menetapkan Abdul Wahid sebagai Balon Gubri dan SF Harianto sebagai Balon Wagubri.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan Abdul Wahid menegaskan jika ditetapkan sebagai Balon Wakil Gubri, dirinya akan mundur dan akan tetap menjadi Anggota DPRI dari Fraksi PKB.*/Abs