Berita TerbaruPolitik

Jadi Penentu Poros Ketiga, Ke Mana Arah PDIP di Pilgubri 2024?

Cakrawalatoday.com — Masih ada tiga partai lagi yang akan menentukan apakah Pilgubri 2024 akan diikuti oleh dua pasangan calon atau lebih, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasional Demokrat. Gabungan ketiga partai, atau gabungan antara PDIP dengan salah satu dari PKB atau Nasdem dapat membentuk poros baru.

Pengamat politik dari Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, Alexander Yandra mengatakan, peluang untuk tiga pasangan sangat mungkin terjadi. Apalagi ia melihat masih ada nama-nama yang kuat untuk menjadi calon gubernur.

“Saya rasa Pak Edy Natar memiliki peluang cukup besar untuk mendapatkan kursi PDIP,” ujarnya, Senin siang di Pekanbaru.

Alex berpendapat mantan Gubernur Riau Bigjend (Purn) Edy Natar Nasution lebih dekat dengan PDIP dibanding bakal calon lain yakni politikus PKB Abdul Wahid.

“Edy Natar adalah sosok pemimpin yang tegas. Profilnya saya rasa sesuai dengan PDIP. Ia punya pengalaman dan tidak sombong,” tambahnya.

Apalagi, kata Alex, Wahid dikabarkan akan berpasangan dengan Penjabat Gubernur Riau saat ini SF Hariyanto, walaupun Sekdaprov Riau ini belum mrmbuat pernyataan terbuka. Alex melihat akan ada benturan nantinya karena istri SF Hariyanto adalah anggota DPRD Riau terpilih dari PKB.

“PDIP akan memerhatikan proses pencalonan dan irisan tegas kepartaian. Artinya, kalau SF diusung oleh PDIP, berarti antara SF dan istrinya berada di dua partai berbeda dan jelas ini bertentangan deng AD/ART PDIP yang sangat konsisten dalam menjalankan aturan kepartaian. Kasus seperti ini pernah terjadi beberapa waktu lalu terhadap Ismail Murod Gubernur Maluku yang akhirnya dipecat dari PDIP dikarenakan istrinya berbeda partai demgannya,” ulas Alex.

“Jika Wahid-SF Hariyanto, PDIP kehilangan kesempatan mendudukkan kader. Jika SF Hariyanto-Wahid, posisi SF yang berbeda partai dengan istrinya akan menjadi sandungan aturan partai,” tambah Alex.

Alexander Yandra

Alex juga memandang peta politik masih cair hingga pendaftaran pasangan calon. Artinya, banyak hal bisa terjadi dan berubah, termasuk dukungan partai politik.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Riau Kaderismanto mengatakan partainya masih dilakukan komunikasi untuk pembahasan poros baru di Pilgub Riau.

Sementara, dalam Rapat Koordinasi Pemenangan Pilkada PDIP di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, Ahad (4/8/2024), Sekjend DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang sudah diagendakan membuka acara justru tidak hadir meskipun yang bersangkutan sudah tiba di Pekanbaru. Hasto diwakili membuka acara oleh pengurus DPP PDIP Dedy Sitorus.

Dalam sambutannya Dedy Sitorus mengatakan untuk Riau, calon Gubernurnya harus kader atau mereka yang dikaderkan PDIP.

 

“Kita kan pemenang dengan kursi terbesar, wajar kalau Calon Gubernurnya dari PDIP,” ujar Dedy.

 

Sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali kota dan Wakil Wali kota Tahun 2024, pendaftaran pasangan calon berlangsung 27;29 Agustus 2024.artinya, pekan-pekan ini menjadi sangat krusial bagi partai politik dan para kandidat kepala daerah.

 

Dalam kaitannya dengan Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri), hingga Senin, 5 Agustus 2024,baru ada dua pasangan calon yang mendapatkan cukup kursi dukungan dari gabungan partai politik. Keduanya adalah Muhammad Nasir-Muhammad Wardan dan Syamsuar-Mawardi Zakaria.

 

Nasir-Wardan diusung Partai Demokrat, Prati Gerindra, dan Partai Amanat Nasional. Sementara Syamsuar-Mawardi diusung Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera. **

Back to top button