OJK dan BEI Taja Literasi dan Edukasi Pasar Modal Bersama ASN di Kabupaten Natuna
Cakrawalatoday.com – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Natuna dan didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), menyelenggarakan kegiatan Literasi dan Edukasi Keuangan Program Ngopi Bro (Ngobrol Produk Investasi Bareng OJK) dengan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Legal kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Natuna”.
Dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna pada Rabu, 06 Maret 2024, kegiatan ini merupakan bagian pelaksanaan rencana program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Natuna tahun 2024, yaitu turut mendorong peningkatan indeks Literasi Keuangan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Natuna.
Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 31 Januari 2024, jumlah investor pasar modal di Kepulauan Riau tercatat sebanyak 124.193 investor, sementara jumlah investor di Kabupaten Natuna sendiri sebanyak 2.472 investor. Jumlah ini tentunya masih tergolong kecil dibandingkan dengan tujjuh kota/kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 yang dilakukan OJK, diketahui bahwa indeks literasi keuangan (pemahaman akan manfaat dan risiko produk keuangan) masyarakat Kepulauan Riau sebesar 48,57%, sementara itu indeks inklusi keuangan (penggunaan produk keuangan) sebesar 87,01%. Hal tersebut menunjukkan gap yang sangat tinggi antara tingkat literasi dan tingkat inklusi keuangan.
Oleh karena itu dengan semangat untuk meningkatkan indeks literasi keuangan dan untuk menurunkan gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan khususnya di Provinsi Kepulauan Riau, OJK Provinsi Kepulauan Riau menggagas acara ini. Dalam kesempatan tersebut, OJK Provinsi Kepulauan Riau menggandeng Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kepulauan Riau untuk memperkenalkan produk-produk investasi di Pasar Modal Indonesia, selain produk-produk investasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya.
Kabupaten Natuna sebagai salah satu wilayah terluar Indonesia menjadi salah satu sasaran target Literasi dan Edukasi Keuangan sesuai dengan program Literasi dan Edukasi yang telah digagas oleh OJK untuk terus meningkatkan literasi keuangan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Kegiatan Literasi dan Edukasi Keuangan Program Ngopi Bro ini dihadiri sekitar 80 orang ASN Pemerintah Kabupaten Natuna.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Kepulauan Riau Demi Tri Aryadi selain menyampaikan tentang tujuan pelaksanaan literasi dan edukasi keuangan, juga menyampaikan apresiasi atas antusias para ASN yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto SE yang hadir mengikuti seluruh rangkaian acara, dalam sambutannya juga menyampaikan agar semua ASN di Kabupaten Natuna lebih waspada terhadap tawaran-tawaran investasi ilegal yang menggiurkan namun imbal hasilnya tidak logis dan selanjutnya ASN juga diharapkan untuk meneruskan informasi yang didapat dari kegiatan ini kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan literasi ini didahului oleh OJK Provinsi Kepulauan Riau, yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Roy Aditya yang menyampaikan materi dengan judul “Bijak Manfaatkan Layanan Jasa Keuangan”, sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BEI Kepulauan Riau, Indra Novita menyampaikan materi tentang “Pengenalan Produk Investasi di Pasar Modal dan Bagaimana Mekanisme Transaksinya?” khusus untuk penjelasan tentang mekanisme transaksi di pasar modal, Kantor Perwakilan BEI Kepulauan Riau mengundang Branch Representative PT Phintraco Sekuritas yang ada di Batam, Marisa untuk menyampaikan materi secara virtualmelalui zoom.
Melalui kegiatan ini, seluruh pihak mengharapkan kedepannya indeks literasi keuangan di Provinsi Kepulauan Riau akan meningkat seiring dengan jumlah inklusi yang meningkat dari tahun ke tahun. Bursa Efek Indonesia juga mengharapkan dengan adanya literasi dan edukasi ini kedepannya semakin banyak masyarakat Natuna yang paham dan berinvestasi di pasar modal dengan benar dan tidak tertinggal dengan kabupaten atau kota lainnya di Indonesia, yang secara umum hal ini juga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna.*/Rls