Berita TerbaruPendidikan

Kembali Dapatkan Hibah Internasional, PCR-UPJ Gelar Workshop Capacity Building untuk Pimpinan Perguruan Tinggi Vokasi

Cakrawalatoday.com – Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) kembali mendapatkan hibah internasional dengan nama program Vocational Higher Education Transformation in Indonesia (VALERIA). VALERIA merupakan sebuah bentuk implementasi dari program dari DIES National Multiplication Training (NMT) 2023-2024 yang dikoordinasikan bersama dengan Center of Quality Development (ZfQ) University of Potsdam dan didanai oleh DAAD Jerman.

VALERIA diikuti oleh 24 peserta terpilih dari 23 perguruan tinggi vokasi (PTV) yang tersebar dari Provinsi Aceh hingga Provinsi Sulawesi Tenggara. Status PTV yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya berasal dari PTV Swasta, namun juga berasal dari PTV Negeri. Peserta yang terpilih melalui seleksi yang ketat dengan total pimpinan yang tertarik sebanyak 109 orang dari 59 perguruan tinggi di Indonesia.

Tiga dari empat orang committee program ini merupakan perwakilan PCR yaitu Istianah Muslim (Kapala Badan Perencanaan, Pengembangan dan Penjaminan Mutu), Muhammad Ihsan Zul Dosen (D4 Teknik Informatika), dan Yohana Dewi Lulu Widyasari (Wakil Direktur Bidang Keuangan, Kepegawaian dan Umum).

Dalam penjelasannya Istianah Muslim, mengatakan bahwa VALERIA diselenggarakan atas dasar tidak meratanya kualitas perguruan tinggi vokasi (PTV) di Indonesia.

“Kualitas kepemimpinan, akreditasi, kualitas pembelajaran, pendanaan perguruan tinggi merupakan beberapa aspek yang menjadi penentu kualitas sebuah perguruan tinggi vokasi. Peningkatan kualitas pimpinan sangat diperlukan untuk mempercepat proses peningkatan kualitas PTV, sehingga VALERIA menjadi wadah bagi pimpinan PTV untuk belajar praktik baik kepemimpinan di berbagai perguruan tinggi, berbagi isu dan tantangan dalam pengelolaan perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi vokasi dan juga opsi-opsi solusi bagi isu dan tantangan yang sedang dihadapi melalui diskusi yang bersifat kolaboratif, integratif dan lingkungan pelatihan yang bersifat reflektif,” katanya.

Isti juga mengungkapkan tujuan utama workshop ini adalah transformasi pendidikan tinggi vokasi di Indonesia sesuai dengan namanya Vocational Higher Education Transformation in Indonesia (VALERIA). Transformasi ini difokuskan pada peningkatan tata kelola perguruan tinggi vokasi menjadi lebih baik melalui peningkatan kapasitas peserta yang notabene adalah para pimpinan perguruan tinggi vokasi Indonesia.

Selain itu, setiap peserta akan menjalankan project change management yang akan diterapkan di perguruan tinggi masing-masing. Project ini dijalankan dengan menggunakan metode Project Action Plan (PAP). Project yang diajukan peserta beragam, sesuai dengan topik atau tantangan yang akan diselesaikan di perguruan tinggi masing-masing.

“Project tersebut kemudian akan dilaksanakan selama masa antara fase 1 dan fase 2 dan dilakukan melalui mekanisme pendampingan secara daring oleh fasilitator. Diharapkan, para pimpinan dapat melakukan akselerasi pada peningkatan skill di bidang pengelolaan perguruan tinggi vokasi khususnya soft skill, practical skill, dan management skill untuk peningkatan kinerja institusi dan adaptasi terhadap kebijakan-kebijakan Pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Harapan berikutnya adalah agar para alumni VALERIA akan mampu melakukan multiplikasi proyek- proyek yang serupa di institusi masing-masing dan berdampak besar terhadap kolaborasi kerja sama PTV yang terlibat,” urainya.

Pelaksanaan VALERIA terdiri dari dua fase, Fase 1 dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2023 di Tangerang Selatan dan Fase 2 dilaksanakan pada tanggal 26-30 Mei 2024 di Pekanbaru

Kegiatan ini menghadirkan pembicara yang merupakan expert dalam pengelolaan perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri yaitu Prof Peter Mayer dari University of Osnabruck, Jerman dan Leenawaty Limantara PhD dari Universitas Kristen Petra, Surabaya. Selain itu, VALERIA juga mendatangkan narasumber Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Dr Ir Mochammad Ashari, Prof Dr Hendriko dari Majelis Akreditasi BAN-PT, dan Bakti Abdillah M Int Comm dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ).

Adapun topik yang dibahas dalam VALERIA adalah topik terkait Leadership dan Strategic Management, Human Resource Management, Quality Assurance, Project Management, Branding, dan Strategy Faculty Management.

Program VALERIA telah mendapat dukungan dari Kemdikbudristek, BAN PT, Forum Rektor Indonesia, Perkumpulan Politeknik Swasta di Indonesia (PELITA). Selain itu, VALERIA juga mendapatkan sponsor dari DUDI, diantaranya International Test Center (ITC), Bank Syariah Indonesia, PT Pertamina Hulu Rokan, dan PT PCR Solusi Teknologi.

Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid MSc dalam sambutannya mengatakan VALERIA ini akan lahir dua puluh empat usulan program perbaikan dari internal institusi perguruan tinggi vokasi yang beragam, bisa diimplementasikan, dan akan menjadi kontribusi masing-masing perguruan tinggi vokasi. Usulan program dimentoring, disajikan, dievaluasi, didiskusikan, dan bisa saling dikolaborasikan.

“Program perbaikan yang diusulkan merupakan transformasi untuk mendukung perguruan tinggi vokasi bisa bertahan dan terus meningkat kualitasnya, demikian ditambahkan oleh Dr. Dadang. Mungkin usulan-usulan di sisi mikro ini kontribusinya kecil-kecil, tapi jika hal kecil-kecil ini di multiplikasi dan dilakukan secara bersama-sama, pasti akan memberikan dampak yang luar biasa,” katanya.

Sementara itu, Director of the DAAD Regional Office Jakarta, Indonesia Dr Guido Schnieders mengatakan bahwa DAAD telah memberikan beragam dukungan bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.

“Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang kuat antara Jerman dengan Indonesia. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada pendidikan vokasi di Indonesia melalui DIES NMT. DAAD regional Office Jakarta mengapresiasi kerja sama yang dilakukan UPJ dan PCR dalam merealisasikan kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua, setelah tahun 2021-2022 program ERICA yang ditujukan kepada pimpinan Politeknik Swasta di Indonesia berhasil dijalankan,” ujarnya.

Sebelumnya pada 2021-2022, PCR dan UPJ sukses menyelenggarakan kegiatan yang sama dengan nama Empowering Polytechnic Leader in Indonesia (ERICA) yang diikuti oleh 25 orang pimpinan politeknik swasta yang juga mendapatkan pendanaan penuh dari DAAD, Jerman. Dampak dari kegiatan tersebut, tercipta kolaborasi perguruan tinggi dalam berbagai bidang, peningkatan kapasitas kepemimpinan, dan manajemen perubahan yang mampu meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang dipimpin. */Ris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button