Pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 29 November 2022
Selamat pagi!
Selamat pagi!
Selamat pagi!
Adil ka’ talino, bacuramin ka’ saruga, basengat ka’ jubata,
Yang saya hormati Sekretaris Kabinet, Kapolri, Gubernur Kalimantan Barat beserta Forkopimda, Wali Kota Pontianak;
Yang saya hormati Pangalangok Jilah Bapak Agustinus;
Yang saya hormati para Tokoh Dayak, para Mangku Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR);
Yang saya hormati Pasukan Merah TBBR;
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Saya sangat senang, sangat terhormat dapat hadir, bersilaturahmi, bertemu dengan keluarga besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng dalam pertemuan besar yang sangat mulia pada pagi hari ini.
Pertama-tama, izinkan saya dalam kesempatan yang baik ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang diberikan masyarakat Kalimantan, utamanya dari Suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. Karena kita akan membangun Ibu Kota Nusantara di Pulau Kalimantan, tentu saja dukungan dari masyarakat Suku Dayak sangat-sangat dibutuhkan.
Apakah Saudara-saudara betul-betul mendukung benar?
Benar, Ibu Kota Nusantara di Kalimantan?
Terima kasih.
Saya senang sekali karena tadi di depan saya tanyakan, Bapak-Ibu dari mana? “Dari Sintang.” Bapak-Ibu dari mana? “Dari Melawi.” Bapak-Ibu dari mana? “Dari Badau.” Dari mana? Nanga Badau. Dan dari sini kan tidak dekat, ada yang delapan jam, ada yang empat jam, ada yang pagi-pagi tadi masih gelap, subuh, sudah sampai di sini, benar? Ini menunjukkan bahwa semangat Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara adalah semangat yang tinggi.
Kita tahu bahwa bangsa kita Indonesia ini bangsa besar. Kita memiliki suku yang bermacam-macam. Keberagaman kita ini sangat banyak, berbeda-beda, sukunya saja 714 suku. Ada Suku Dayak, ada Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Sasak, Suku Batak, dan selanjutnya sampai 714 suku.
Suku Dayak sendiri sub sukunya juga banyak sekali. Saya enggak hafal semuanya karena ada 406 sub Suku Dayak. Ada Dayak Iban, benar? Kalau keliru tolong dibenarkan, ada Dayak Kanayatn, ada Dayak Kayan, ada Dayak Lawangan, ada Dayak Kendayan, dan lain-lainnya. Saya enggak hafal semuanya karena ada 406 sub Suku Dayak. Artinya apa? Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar.
Dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan, dan ke depannya lagi siapa pun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam, harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam. Karena buat kita keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa kita, benar? Ini prinsip bagi pemimpin Indonesia, siapa pun, sebagai negara besar kita harus menyadari mengenai keberagaman itu. Dan keberagaman, perbedaan itu adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan, hati-hati. Keberagaman itu adalah kekuatan kita, bukan kelemahan kita.
Oleh sebab itu, perbedaan itu bukan memecah belah, perbedaan itu adalah kekuatan, perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan. Jadi jangan sampai karena kita berbeda suku, berbeda sub suku, menjadi kelihatan pecah belah. Justru karena kita berbeda-beda itulah menjadi sebuah kekuatan besar.
Dan saya sangat senang, hari ini saya melihat Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian mau merawat budaya kita, mau merawat budaya Dayak. Jangan dilupakan mengenai budaya, mengenai kebudayaan, jangan dilupakan. Kita harus bersama-sama merawat, bersama-sama menjaga, bersama-sama memelihara agar budaya kita ini tetap terawat dengan baik. Setuju? Setuju? Setuju?
Yang ketiga, saya titip sebentar lagi tahun depan kita akan masuk ke tahun politik, karena bulan Februari 2024 ini tinggal setahun, ini akan ada pilihan legislatif dan pilihan presiden dan wakil presiden. Saya titip, saya titip, saya titip, kita semua menjaga stabilitas politik, setuju? Jangan sampai ada yang gesekan, hindari jangan sampai ada yang benturan, hindari jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba. Hati-hati. Sekali lagi, kita ini beragam suku, 714 suku, banyak sekali. Jangan sampai ada gesekan di tahun politik, semuanya harus menjaga stabilitas keamanan, negara ini harus aman, setuju? Sehingga pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita semuanya.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan pagi hari ini saya buka Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng. Mohon maaf karena bahasa daerah kita ini 1.300, banyak sekali. Jadi kalau salah mohon dimaafkan ya.
Terima kasih.
Saya tutup.
Selamat pagi!
The post Pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 29 November 2022 appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.