Berita TerbaruRiau

Kwarda Riau selenggarakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana se-Daerah Riau 

Cakrawalatoday.com – Untuk meningkatkan kemampuan manajerial anggota Gerakan Pramuka dalam penanggulangan bencana, Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana se-Daerah Riau. Kegiatan berlangsung selama 4 hari, mulai 23 hingga 26 Juni 2022, di Bumi Perkemahan Pusdiklatda Riau.

Acara pelatihan dibuka oleh Ketua Kwarda H Kasiarudin SH pada Kamis (23/6/2022), yang ikut dihadiri Anggota Mabida Harian Prof Drs Soewardi MS, H Amrin Am, Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Riau Helfandi, Wakil Ketua Kwarda bidang Abdimasgana dan LH Ario Wibowo, Sekretaris Kwarda Indra Irianto, dan Pengurus Satgas Pramuka Peduli.

Kabid layanan Kepemudaan Dispora Riau Helfandi memasangkan tanda peserta.

Ketua Kwarda mengatakan penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat, dan akurat melibatkan lintas sektor dan lintas wilayah. Sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait dengan penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat.

“Seluruh sistem, pengaturan, organisasi, rencana dan program yang berkaitan dengan hal-hal inilah yang disebut penanggulangan bencana,” kata Ketua Kwarda.

Ditambahkannya, agar menjadi efektif, penanggulangan bencana harus melibatkan semua sektor, termasuk sektor nonpemerintah, sektor swasta dan masyarakat termasuk Gerakan Pramuka. Jua melibatkan semua tingkatan masyarakat dari tingkat nasional tertinggi sampai ke desa-desa.

Lebih lanjut Ketua Kwarda menyampaikan Gerakan Pramuka yang mempunyai anggota dalam jumlah besar tersebar ke seluruh pelosok nusantara, serta mempunyai potensi dan kemampuan dalam setiap kejadian bencana juga harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen. Sehingga apabila ada kejadian bencana dapat meminimalisir dampaknya.

“Kemampuan dan keterampilan yang kita miliki harus terus-menerus ditingkatkan, baik dengan latihan rutin, pelatihan dan kursus, agar setiap saat kita selalu ‘setia, siap, sedia’ dalam setiap kejadian bencana terutama yang terjadi di daerah kita,” ucap Kasiarudin.

“Untuk itulah Kwarda Riau memandang perlu dilaksanakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana ini agar setiap anggota Pramuka yang terlibat dalam penanggulangan bencana, baik di tingkat Gudep, Kwartir maupun satuan dapat berkoordinasi dan berkomunikasi untuk membantu kejadian bencana di sekitar kita,” pungkasnya.

Kabid Layanan Kepemudaan Helfandi yang mewakili Kepala Dispora Riau menyampaikan, dalam penanggulangan bencana –salahsatunya bencana Covid-19– ada BPBD, ada anggota Gerakan Pramuka yang ikut membagikan masker, melakukan penyemprotan disinfektan. Peran Gerakan Pramuka sangat jelas pada saat bencana terutama di Riau, termasuk penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.  

“Nah, untuk itu pelatihan manajemen penanggulangan bencana kita ini sangat tepat dan sangat elok dilaksanakan, dalam rangka bagaimana kedepannya baik segi teori dan praktik di lapangan bisa solid sebagai relawan maupun Pramuka Peduli,” kata Helfandi.

Melalui Gerakan Pramuka, sambungnya, diharapkan menjadi wadah pembinaan generasi muda melalui pembekalan, keterampilan serta penguatan jiwa Pramuka sukarelawanan dan kompetensi kesiapsiagaan kita.

Ketua Panitia Pelaksana Ismed Ainuni melaporkan kegiatan diikuti oleh 48 orang peserta yang merupakan utusan bidang Abdimasgana dan LH Kwarda Riau, Satgas Pramuka Peduli Kwarda, dan utusan Kwartir Cabang se-Daerah Riau.

Instruktur atau narasumber berasal dari Pusdiklat Kwarda Riau, BPBD Riau, BASARNAS, ACT MRI, dengan materi pokok terdiri dari fundamental Gerakan Pramuka, potensi dan karakteristik bencana di Riau, penanganan bencana di Riau, peran Gerakan Pramuka dalam penanggulangan bencana, manajemen risiko bencana, pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan.

“Selanjutnya, ada materi manajemen tanggap darurat bencana, manajemen dan kebijakan rehabilitasi, rekonstruksi dan pengkajian kebutuhan pasca bencana, Pramuka Peduli dan SOP Satgas Pramuka Peduli dalam penanggulangan bencana dan simulasi manajemen penanggulangan bencana,” terangnya. [Adv]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button