Berita Terbaru

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Jokowi Apresiasi Capaian Program Kartu Prakerja

Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para alumni penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia, di SICC, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/06/2022). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program Prakerja yang diluncurkan saat Indonesia mengalami situasi sulit di awal pandemi COVID-19. Program ini tidak hanya membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi tetapi juga meningkatkan produktivitas, pengalaman, dan keterampilan penerima program melalui berbagai macam pelatihan yang ditawarkan.

Hal ini disampaikan Presiden saat bersilaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja, di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/06/2022).

“Saya sangat apresiasi. Yang daftar itu sampai saat ini sudah 115 juta, yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta orang. Besar sekali. Ini angka yang tidak kecil. 12,8 juta yang produktivitasnya meningkat, skill-nya meningkat, pengalaman kerjanya karena pelatihan ini menjadi meningkat,” ujarnya.

Presiden mengungkapkan, keberhasilan program Kartu Prakerja ini salah satunya ditunjang oleh pemanfaatan platform digital yang dihasilkan oleh anak-anak muda Indonesia.

“Tadi seperti disampaikan Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto), tidak ada yang lewat uang itu, anggaran itu ke kementerian, ke provinsi, ke kabupaten, ke kota baru ke peserta. Ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta, coba,” ujarnya.

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sebanyak 88,9 persen peserta Kartu Prakerja menyatakan dapat meningkatkan keterampilannya.

“Saya mengapresiasi Pak Menko beserta seluruh tim. Kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Kartu Prakerja merupakan program pemerintah untuk rakyat dan menjadi salah satu program yang paling masif dibandingkan negara lain. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan global.

“Dalam pertemuan tadi malam, UNESCO di Marrakesh, kami melaporkan dalam mereka mencari jalan untuk menghadapi tantangan the future of works terkait dengan transformasi digital, green economy, yang membutuhkan tenaga dan adult live long learning dari hampir seluruh negara yang memaparkan yang paling siap dan sudah operasional insyaallah dari Indonesia Pak melalui Kartu Prakerja,” ujar Airlangga.

Selain itu, Menko Perekonomian mengatakan bahwa program Kartu Prakerja juga telah mendapatkan apresiasi dari dunia Internasional. Bahkan, Airlangga menyebut sejumlah negara ingin mempelajari sistem Kartu Prakerja di Indonesia.

“Kemarin dalam pertemuan di Davos, Menteri Liesje dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan Kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain,” imbuhnya.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (MAY/UN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button