Berita TerbaruPendidikan

Di Usia 20 Tahun, Politeknik Caltex Riau Sudah Luluskan 4599 Alumni

Cakrawalatoday.com – Sidang Terbuka Senat Politeknik Caltex Riau (PCR) dengan agenda Wisuda XVIII pada Sabtu pagi (30/10/2021) mengukuhkan 418 wisudawan. Sebanyak 121 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), dan 297 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4).

Hingga saat ini, pada usianya yang ke-20, PCR sudah meluluskan 4599 alumni. Tingkat lulusan tepat waktu pada wisuda tahun ini adalah sebesar 82,3 persen, melampaui target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar 80 persen, artinya ada kenaikan sebesar 0,3 persen.

Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah 3,34. Dengan rincian IPK rata-rata Program Ahli Madya sebesar 3,31, sementara IPK rata-rata yang diraih oleh lulusan Program Sarjana Terapan adalah 3,36.

Wisuda tahun ini digelar secara luring tapi dalam jumlah terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Ini berbeda dengan wisuda tahun lalu yang dilakukan secara hybrid.

Direktur PCR, Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik.

“Mewakili sivitas akademika Politeknik Caltex Riau, saya mengucapkan selamat atas wisuda diploma dan sarjana terapan untuk anak-anakku,” ujarnya.

“Setelah menjalani studi kurang lebih tiga tahun untuk Program Ahli Madya dan kurang lebih empat tahun untuk Program Sarjana Terapan, dengan ketekunan, keuletan, jerih payah, serta dukungan dan doa dari keluarga, Anda hari ini berhasil menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar akademik di Politeknik Caltex Riau,” sambung Yanuar.

Kondisi pandemi Covid-19 telah mengakibatkan calon wisudawan dituntut dapat menyelesaikan studinya dengan segala keterbatasan. Seperti pembatasan akses ke fasilitas kampus yang menuntut untuk beradaptasi dengan cepat.

“Di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah mereka yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif. Saat terjadi krisis diperlukan perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi yang berlebihan terhadap krisis dan bagaimana menghadapi tantangan ke depan,” ungkapnya.

Menurut Yanuar, kita harus dapat belajar dengan cepat dan membuat koreksi tanpa bereaksi berlebihan atau melumpuhkan organisasi. Karakter penting lainnya yang harus dimiliki oleh wisudawan adalah sikap optimisme yang realistis atau “bounded optimism” atau sikap percaya diri yang didasarkan oleh realita. Kita harus dapat menunjukkan optimisme bahwa kita akan menemukan solusi dalam situasi sulit yang kita hadapi.

Pada kesempatan ini Yanuar berharap kepada wisudawan untuk dapat terus berkarya dan berpikiran maju, serta senantiasa memiliki semangat leadership, solidaritas, dan memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, sekitar 10% atau 43 orang wisudawan tahun ini dapat menyelesaikan studinya melalui beberapa skema beasiswa. Sebanyak 15 orang wisudawan dari beasiswa YPCR/Bidikmisi, 23 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Provinsi Riau dan 5 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa Politeknik Caltex Riau memberikan akses pendidikan yang sama dan berkeadilan dalam rangka melindungi masa depan anak-anak yang cerdas tetapi terkendala persoalan biaya,” tambahnya

Menurut Yanuar, PCR akan terus meningkatkan kualitas lulusan, untuk memberikan kepastian kepada stake holder terutama bagi mahasiswa dalam hal masa tempuh pendidikan mereka di Politeknik Caltex Riau.

“Lulusan PCR, harus mampu untuk menyiasati kondisi yang ada dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini. Anda harus dapat melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia. Anak-anak muda yang dari kata-katanya dan langkahnya dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Jangan hanya menjadi penonton, jadilah tuan rumah di negeri sendiri, dan sebagai tamu yang memikat di seluruh dunia,” pungkasnya

Prosesi wisuda di Politeknik Caltex Riau, Sabtu (30/10/2021). (foto: Fajar A. Kurniawan)

Pertahankan kompetensi

Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar MM berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.

Wisuda ini, kata dia, menyatakan alumni telah berhasil menguasai kompetensi berupa ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter yang dibutuhkan oleh lapangan kerja pada program studi masing-masing. Dengan bekal kompetensi inilah alumni dilepas untuk bersaing di dunia usaha dan dunia industri.

“Namun kita semua menyadari bahwa tantangan pascawisuda sangatlah berat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kami berpesan kepada wisudawan/wisudawati agar senatiasa mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR serta secara berkesinambungan untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi tersebut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan ekonomi, sosial dan budaya sehingga anda selalu siap bersaing baik dalam skala nasional, regional maupun global,” ulasnya.

Azhar juga berharap kepada alumni untuk dapat menjadi duta PCR yang baik, berani P.A.S.T.I. (Profesional, Aplikatif, Siap kerja, Tepat waktu, Inovatif), siap beradaptasi dengan perubahan, menjadikan setiap perubahan sebagai tantangan dan senantiasa menjaga nama baik almamater.

Selain itu, tambah Azhar, Pengurus YPCR dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina secara berkesinambungan akan membenahi dan melengkapi sarana pendidikan serta sumber daya lainnya yang dbutuhkan oleh PCR.

Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan pembangunan Workshop Mekanikal & Elektrikal pada tahun 2021 dengan  biaya sebesar Rp8,84 miliar. Workshop ini sudah digunakan pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 yang dimulai pada bulan September 2021. Kami juga secara berkala mengadakan penggantian dan penambahan peralatan laboratorium agar kegiatan praktikum tidak terkendala disebabkan penurunan kehandalan alat karena proses penuaan, karena kekurangan alat dan agar peralatan laboratorium tetap update dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya

Terkait sumber daya manusia (SDM) bahwa saat ini PCR sudah memiliki sebanyak 9 orang dosen dengan kualifikasi S3, dan 8 orang sedang melanjutkan studi s3 di dalam negeri dan luar negeri. Peningkatan kualifikasi dosen akan membawa dampak pada peningkatan kualitas pendidikan di PCR serta peningkatan jumlah dan kualitas penelitian.

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, laporan keuangan tahunan YPCR diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Audit dilakukan setiap tahun. “Alhamdulillah, Penilaian KAP terhadap laporan keuangan YPCR tahun 2010 sampai tahun 2020 adalah Wajar Tanpa Pengecualian,” ucapnya.

Kebanggan

Ketua Dewan Pembina YPCR Ir Albert BM Simanjuntak MBA mengatakan bahwa pengembangan kompetensi, pembentukan karakter anak didik maupun organisasi, serta konsistensi untuk mencapai yang terbaik telah menjadikan PCR berkembang seperti sekarang. Selama hampir dua dekade berkiprah, PCR memberikan kebanggaan bagi Bumi Melayu melalui prestasi di tingkat regional maupun nasional. PCR tumbuh dan berkembang sebagai politeknik swasta terbaik di Indonesia.

“Lulusan PCR kini tersebar di berbagai perusahaan nasional maupun multinasional, baik itu di dalam negeri maupun mancanegara. PCR menjadi lumbung untuk terus mencetak talenta-talenta terbaik Riau. Secara konsisten, PCR juga terus berinovasi agar mampu menjawab berbagai tantangan masa depan dan relevan terhadap perkembangan zaman,” katanya.

Albert juga mengungkapkan bahwa PCR merupakan salah satu contoh keberhasilan sebuah program investasi sosial, atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility, yang dijalankan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI).

“Hanya dalam tempo enam tahun setelah didirikan pada 2001, PCR sudah mampu menjadi lembaga pendidikan yang mandiri. Pengelolaannya berada di bawah Yayasan Politeknik Chevron Riau yang dijalankan secara profesional. Karena itu, meski kontrak PT CPI di wilayah kerja Rokan di Riau telah berakhir di Agustus 2021 lalu, saya percaya PCR akan terus tumbuh dan semakin berprestasi,” ungkapnya

Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah pola pikir (mindset) dan cara kerja atau cara berbisnis di seluruh dunia. Selama menyelesaikan perkuliahan di 18 bulan terakhir, anak-anak sudah mengalami langsung perubahan-perubahan tersebut.

“Suka atau tidak suka, perubahan-perubahan atau transformasi cara kerja atau cara berbisnis akan terus bergulir yang memaksa kita untuk terus beradaptasi supaya kita tidak ketinggalan atau bahkan tersingkir. Salah satu contoh, di banyak perusahaan sudah diterapkan jadwal kerja yang disebut hybrid work arrangement yaitu jadwal kerja yang mengkombinasikan kerja dari rumah dan kerja di kantor. Untuk itu, kami mengimbau alumni, mahasiswa serta semua tamu unndangan yang hadir secara daring untuk terus belajar, beradaptasi serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama,” ungkap Albert yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia.

Albert juga meminta alumni untuk tetap menerapkan nilai-nilai dan semangat profesionalisme yang diadopsi dari budaya organisasi Chevron yang menjadi keunggulan komparatif alumni PCR, yaitu integritas dan kepercayaan (integrity and trust), kinerja tinggi (high performance), keberagaman dan inklusi (diversity and inclusion), melindungi manusia dan lingkungan (protect people and the environment). Harapan saya adalah seluruh anak-anak kita tetap berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai ini di manapun anak-anak berkarya dan profesi apapun yang anak-anak jalankan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Pembina Yayasan Politeknik Chevron Riau Ir Albert BM Simanjuntak MBA. Ketua LLDikti Wilayah X Prof Dr Herri, MBA, serta Pengurus dan Pengawas Yayasan Politeknik Chevron Riau.

Pelaksanaan wisuda XVIII Politeknik Caltex Riau tahun 2021 dilakukan secara luring dengan jumlah terbatas. Hanya mahasiswa yang akan diwisuda dan panitia pelaksana hadir dalam kegiatan ini. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para wisudawan wajib menggunakan masker, faceshield serta membatas jarak aman antara kursi calon wisudawan. Selain itu, saat penyerahan ijazah, para wisudawan wajib langsung pulang kerumah masing-masing, tidak diperkenankan berada di lingkungan kampus.

Direktur PCR Dr Muhammad Yanuar memasangkan tanda lulusan terbaik Wisuda XVIII PCR kepada Diemas Ibnus Pasedja. (foto: Fajar A. Kurniawan)

Lulusan Terbaik

Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Diemas Ibnus Pasedja dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK sebesar 3.98. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Dwi Istiqomah dengan IPK 3.91 dari Program Studi D3 Akuntansi, Auliya Rahmi dengan IPK 3,81 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Farhan Fadillah Putra dengan IPK 3,76 dari Program Studi D3 Teknik Elektronika,Teddy Pradipta Kajo dengan IPK 3,89 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika.

Kemudian, Jeni Aprilia dari Program Studi D4 Teknik Informatika meraih IPK 3.86. Siti Sri Maharani dengan IPK 3.89 dari Program Studi D4 Sistem Informasi, Fitra Rahmalia Rusli dengan IPK 3.93 dari Program Studi D4 Teknik Listrik. Karfin Kordero dari Program Studi D4 Teknik Mesin mendapatkan IPK 3.67 serta Vinda Mei Butar Butar dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi mendapatkan IPK 3.68.

Diemas dalam sambutannya mengungkapkan betapa bangganya ia dapat kuliah di PCR, yang disebutnya merupakan kampus politeknik terbaik di Indonesia. Pemuda asal Kabupaten Kuantan Singingi ini mengingat dirinya masuk di PCR pada 2017 lewat beasiswa Penelusuran Siswa Unggul Daerah (PSUD).

Tidak hanya cakap di bidang keilmuwan, Diemas yang merasakan iklim kebersamaan, disiplin, dan cinta lingkungan di kampus PCR ini juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa. Menurutnya, prestasi akademik saja tidak cukup untuk masa depan. (*)

Abbas A Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button