Dosen Fekon Unilak Bantu Pengelola Bank Sampah untuk Menentukan Harga Pokok Produk
Cakrawalatoday.com — Dosen Universitas Lancang Kuning konsisten membantu pengelola bank sampah dalam rangka meningkatkan pendapatan. Salah satunya bagi pengelola bank sampah Raziq Damai Bersih (RDB) yang beralamat di Jalan Lembah Damai, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
Ketua Bank Sampah RDB, Azniwati, menyebut bank sampah ini berdiri belum sampai 1 tahun, tetapi sudah aktif menerima sampah dari masyarakat sekitar. Di bank sampah ini banyak dihasilkan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis tapi masih kesulitan menentukan harga.
Berdasar itu, tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi Unilak membantu pengelola bank sampah terkait harga pokok produk. Tim ini diketuai Dr Jeni Wardi SE, dengan anggota Liviawati SE MSi Ak CA, dan Gusmarila Eka Putri SE MAk.
Dr Jeni yang dihubungi Ahad (20/6/2021) mengatakan, Tim PKM Fekon Unilak berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang juga mengadakan kegiatan dengan TOR (Term of Reference) serah terima bantuan mesin jahit, dan pelatihan (Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik) bagi pengelola Bank Sampah Raziq Damai di Kelurahan Lembah Damai.
“Tim dari LPPM memberikan pelatihan pengolahan sampah dari bahan organik yang akan dijadikan produk berupa pupuk kompos. Kemudian tim LPPM juga memberikan pelatihan pengolahan sampah dari bahan anorganik, seperti botol plastik bekas, kemasan plastik bekas, dan lain-lain, yang diubah menjadi produk cantik yang bernilai jual seperti kotak tisu, tas belanjaan sayur, pouch cantik, wadah permen, dan lain-lain,” terang Jeni.
Disampaikan Jeni, kegiatan telah berlangsung sejak tahun lalu dan terus berlangsung hingga kini dengan memberikan pendampingan.
“Praktik diawali dengan produk dari bahan botol plastik. Setelah itu pengelola Bank Sampah RDB mulai mempraktikkan langsung dengan bahan yang tersedia hingga menjadi satu produk jadi,” ucap Jeni, seraya menyebut pada waktu itu yang dibuat adalah tempat permen.
Disebutkan Jeni, ketika produsen mengetahui harga pokok produk maka selanjutnya bisa menentukan mark up harga yang menjadi harga jual produk. Dengan kata lain, bisa menentukan margin keuntungan yang diinginkan di atas harga pokok tersebut.
Selanjutnya ketika menentukan harga jual perlu diperhatikan kondisi pasar: apakah harga yang ditetapkan sudah cukup bisa bersaing di pasaran? Apakah tidak terlalu mahal atau terlalu murah?
“Ketika harga pokok produk sudah dihitung dengan baik dan benar, maka agar produk dapat laku di pasaran sebaiknya ibu-ibu pengurus bank sampah tidak menetapkan margin yang terlalu tinggi yang mengakibatkan harga jual yang tinggi sehingga produk tidak dapat bersaing di pasaran karena kemahalan. Inilah yang disebut strategi penjualan. Yaitu terdiri dari tiga elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.,” terang Jeni yang konsisten membantu masyarakat lewat program bank sampah.
Jeni menyebutkan tujuan bimbingan teknis agar pengelola bank sampah mampu untuk menghitung harga pokok produk yang efektif sehingga usaha dan bisnis bank sampah bisa menghasilkan keuntungan yang layak.**
Sumber: Rilis | Editor: ABS