Berita TerbaruPekanbaru

Kolaborasi Dosen FH dan LPPM Unilak Bantu Masyarakat Umban Sari Lewat Bank Sampah dan Hukum Bisnis

Cakrawalatoday.com — Dosen Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru melakukan pengabdian di Kelurahan Umban Sari. Pengabdian dalam rangka wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

Di pengabdian ini, dosen FH menggandeng LPPM Unilak untuk membantu masyarakat lewat program bank sampah, sementara materi hukum bisnis dilakukan oleh dosen fakultas Hukum yaitu Dr Yeni Triana SH MH, Devie Rachmat SH MKn, dan Yella Natasha WSH MKn. Sementara Tim LPPM Unilak diwakili oleh sekretaris LPPM Dr Jeni Wardi SE AK CA MM.

LPPM Unilak telah berpengalaman membina bank Sampah di berbagai daerah di Riau dan mendapatkan dukungan dari PT CPI.

Mengangkat tema “Sinergi bank sampah Unilak dengan warung tradisional terhadap limbah sampah dalam perspektif hukum bisnis di wilayah Argopuro Kelurahan Umban Sari” ini digelar di aula Kantor Lurah Umban Sari, Rumbai, Rabu, 2 Juni 2021  

Selama pengabdian warga tampak antusias mendengarkan penjelasan tentang hukum bisnis dan peluang menambah pendapatan dari bisnis pengelolaan sampah.

Menurut Sekretaris LPPM Dr Jeni, saat ini di Unilak telah memiliki bank sampah dan masyarakat sekitar kampus bisa mengirimkan. Bank sampah Unilak operasional dari jam 10.00 hingga 15.00, dan siap untuk melayani dan menimbang sampah sampah dari masyarakat Umban Sari.

Dijelaskan Jeni, LPPM sudah membina bank sampah di beberapa daerah di Riau. Bank sampah bisa menampung sampah-sampah dari mayarakat dan akan diolah menjadi produk produk ekonomis, lalu masyarakat mendapatkan pendapatan tambahan.

“Ini harus kita kampanyekan dengan masif, agar terus berkelanjutan, dan ternyata di kelurahan Umban Sari belum memiliki bank sampah,” ujarnya.

Sementara itu Dr Yetti saat ditemui mengatakan pihaknya bersinergi dengan LPPM karena materi pengabdian ini ada unsur pemerintah, akademisi, dan perusahaan yang mendukung sehingga ini menjadi berdaya guna.

“Sampah-sampah yang tadinya limbah bisa menjadi bisnis artinya berdaya guna. Materi hukum disampaikan supaya jangan melanggar aturan-aturan itu, bisnisnya tentu mendapatkan keuntungan jadi tidak melanggar ketentuan, makanya kita bersinergi,” kata Yetti.

Seorang peserta, Abdurrahman Siregar, mengatakan bank sampah ini potensinya bagus. “Selama ini tidak ada tempat bank sampah di Umban Sari, kalau nantinya ada bank sampah di sini,  tentu kita kirim ke sana, dan sudah tentu akan dapat untung. Sebenarnya jika ada bank sampah di Umban Sari kami siap mendukung, yang penting ada infrastrukturnya,” ungkapnya.

“Apa yang dilakukan dosen Unilak ini bagus sekali. Ini menambah pengetahuan, pengalaman sehingga bisa menambah pendapatan. Yang terpenting konsisten,” tambah Abdurahman yang bekerja sebagai pedagang.

Kegiatan pengabdian berlangsung selama dua jam dan diisi sesi tanya jawab. Kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan, setiap narasumber dan warga wajib menggunakan masker dan duduk berjarak. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa Generasi Baru Indonesia (Genbi) yang merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia.**

Rilis/Abs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button