Juara Liga Champions 2020/2021, Seperti ini Perjalanan Chelsea hingga Final
Cakrawalatoday.com –Chelsea berhasil meraih juara Liga Champions musim 2020/2021. The Blues mengalahkan favorit dan juara Liga Inggris musim ini Manchester City dengan skor 1-0 pada pertandingan yang berlangsung Ahad dinihari Wib, 20 Mei 2021.
Menjuarai Liga Champions kali ini mejadi yang kedua bagi Chelsea yang untuk pertama kalinya pada musim 2011-2012. Sebelum memenangkan Si Kuping Besar, Chelsea sempat terseok-seok dan tak kunjung menemukan peforma terbaiknya.
Ketika itu Chelsea berada di bawah asuhan pelatih yang juga turut memberikan kontribusinya ketika memenangkan Liga Champions 2012 lalu, Frank Lampard.
Ketika dilatih Lampard, dalam perjalanannya di Liga Champions, Chelsea mengawali perjalanan Liga Champions dengan bergabung di grup E bersama Sevilla, Krasnodar, Rennes. Ketika berada di fase grup, Chelsea mampu menyelesaikan 6 pertandingan dengan catatan 4 kali kemenangan dan dua hasil imbang.
Kala itu Chelsea mampu mengemas 14 gol dan hanya kebobolan dua gol. Hal ini pula yang membawa mereka menjuarai grup E dengan torehan 14 poin, lalu dibuntuti tim asal Spanyol, Sevilla dengan torehan 13 poin.
Saat Chelsea masuk ke babak 16 besar, Lampard sudah tidak menukangi Chelsea, hal ini dikarenakan turunnya peforma Chelsea di Liga domestik. Setelah itu, Chelsea merekrut mantan pelatih Paris Saint Germain atau PSG, Thomas Tuchel.
Tuchel yang sudah memiliki pengalaman mengantarkan PSG ke final Liga Champions, langsung tancap gas dengan menyusun strategi dan pemain terbaik Chelsea. Hal ini terbukti ketika Chelsea mampu pada 24 Februari lalu di leg pertama Chelsea menang dengan skor 0-1 dan gol kemenenagan dicetak oleh Oliver Giroud.
Chelsea memiliki modal bagus ketika menjamu klub yang berjuluk Los Rojiblancos itu di Stamford Bridge. Di leg kedua ini Tuchel memasang 3 bek dengan sokongan 6 midfielder dan satu striker. Yang menjadi pahlawan Chelsea kali ini ialah pemain asal Maroko, Hakim Ziyech. Ia mencetak dua gol untuk memantapkan Chelsea bermain di babak perempat final.
Setelah berhasil membukukan 3 gol di babak 16 besar, Chelsea memantapkan diri untuk bermain di perempat final menjamu raksasa Portugal, FC Porto. Pada leg pertama The Blues kembali meraih kemenengan dengan 2 gol yang dicetak oleh Mason Mount dan Ben Chilwell. Namun, mereka harus menelan kekalahan pada leg kedua, setelah tendangan salto Mehdi Terami di menit terakhir mampu menembus gawang Edouard Mendy.
Walaupun kalah pada pertandingan kedua, Chelsea unggul selisih gol dan pantas untuk bermain di partai semifinal menghadapi Real Madrid. Pertemuan kedua tim ini sangat jarang terjadi setelah bertemu untuk terakhir kalinya pada 2016 lalu.
Pertandingan semifinal ini merupakan penentuan nasib Chelsea di Liga Champions dan membuat Tuchel serta pemain Chelsea bekerja keras melawan tim yang sudah menjuarai 13 trofil Liga Champions.
Ketika bertandang ke Madrid, Spanyol, N’golo Kante dan kawan-kawan mampu menahan imbang tim besutan Zinedine Zidane. Chelsea unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Pulisic di menit ke-14. Namun kemengan Chelsea hanya bertahan 15 menit setelah Karim Benzema mencatak gol di menit ke-29. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan selesai.
Belum puas dengan hasil tersebut, Chelsea kembali menunjukkan kekuatannya ketika bermain di Stanford Bridge di leg ke-2. Madrid yang turun dengan pemain termahalnya, Eden Hazard, yang juga mantan pemain Chelsea, harus kebobolan terlebih dulu pada babak pertama setelah sundulan Timo Warner membobol gawang Thibaut Courtois di menit ke -28. Memasuki babak kedua, kedua tim bermain lebih aggressive, namun Madrid kembali kebobolan melalui gol Mason Mount di menit ke-85.
Hasil tersebut membuat Chelsea memantaskan dirinya untuk masuk ke Final Liga Champions di musim ini setelah menang agregat 3-1 melawan Madrid. Hal ini pula yang membuat Chelsea bertemu Manchester City di partai Final Liga Champions.**
Sumber: tempo.co