Peluncuran Buku Bonita, Gubri Ceritakan Konflik Satwa Liar-Manusia di Riau
Cakrawalatoday.com – Buku karya wartawan Detikcom penugasan Provinsi Riau, Haidir Anwar Tanjung, berjudul Bonita: Hikayat Sang raja diluncurkan secara virtual di Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta, Jumat siang (27/11/2020).
Peluncuran berlangsung dalam suasana haru, sebab sang penulis buku wafat sepekan lalu, 19 November 2020, di Pekanbaru akibat serangan jantung. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua putra yang masih duduk di sekolah dasar.
Namun tanpa kehadiran sang jurnalis, acara tetap berlangsung karena sudah diagendakan cukup lama. Ketidakhadiran beliau langsung diwakili istrinya yang ikut didapuk memberi sambutan.
Gubernur Riau, Syamsuar yang juga menghadiri peluncuran, dalam sambutannya menyatakan, buku karya Haidir Anwar Tanjung ini penting bagi penyelamatan satwa liar di Indonesia.
“Buah karya ini sekaligus bentuk kepedulian dan sumbangsih terhadap penyelamatan harimau di seluruh wilayah Indonesia,” sebutnya.
Syamsuar menyinggung konflik yang terjadi atara satwa liar, khususnya gajah sumatra dan harimau sumatra, dengan manusia yang kerap terjadi di Riau. Terdapat delapan kantong populasi gajah sumatra dan harimau (Sumatra) di Provinsi Riau.
Disampaikan Gubernur, konflik antara satwa liar dengan manusia di Riau, mengutip catatan dari BKSDA Riau, terjadi 20 kasus dengan harimau dan 37 kasus dengan gajah.
Menurutya, konfilik manusia dengan satwa liar menyebabkan kerugian, manusia atau satwa liar itu sendiri. Karena konflik itu mengakibatkan kematian pada manusia atau satwa liar.
“Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen menyelesaikan konflik ini secara multipihak. Dan ini berjalan dengan cukup baik,” ucapnya.
Syamsuar menyebut salah satu strategi yang cukup penting dalam mengatasi konflik itu adalah perbaikan tata kelola kawasan konservasi dan habitat satwa liar.**Abbas Abdurrahman