Kompak Manajer Liga Inggris Keluhkan Larangan Lima Pergantian Pemain
Cakrawalatoday.com – Sejumlah manajer tim Liga Inggris mulai mempertanyakan kebijakan yang hanya memperbolehkan tiga pergantian pemain. Protes menyusul badai cedera yang mulai menerpa klub-klub.
Pada Agustus lalu, klub-klub Premier League sepakat untuk menerapkan aturan tiga pergantian pemain saja, meski aturan FIFA mengizinkan hingga lima kali subtitusi di musim 2020-21.
Saat liga-liga top Eropa seperti LaLiga, Bundesliga, dan Serie A masih menerapkannya, Inggris enggan melakukan hal serupa. Alasannya, jumlah pergantian pemain yang terlalu banyak hanya akan memberikan keuntungan pada klub-klub besar, yang umumnya memiliki kedalaman skuad yang bagus.
Faktanya, kini klub-klub papan tengah pun kesulitan. Jadwal padat musim ini, imbas dari molornya jadwal musim lalu akibat pandemi COVID-19, membuat para pemain mulai kelelahan dan cedera.
Situs Premierinjuries seperti dikutip dari Detiksport mencatat bahwa hingga Jumat (30/10/2020), ada 91 pemain yang saat ini harus menepi dari lapangan hijau. Everton menjadi yang paling menderita, di mana 9 pemainnya harus masuk ruang perawatan.
Selanjutnya ada Liverpool, yang harus kehilangan 7 pemain tim utama. Fulham, Crystal Palace, Leicester City, dan Brighton & Hove Albion menyusul di urutan berikutnya, masing-masing memiliki 6 pemain cedera.
Manchester City, Manchester United, dan Arsenal ‘kompak’ memiliki 5 pemain cedera di setiap tim. Melihat hal ini, banyak para manajer yang mulai mengeluh.
“Ini bukan tentang satu klub saja. Di Premier League musim ini, para pemain memiliki cedera otot 47 persen lebih banyak dibandingkan musim lalu di periode yang sama, akibat minimnya persiapan untuk mayoritas tim dan jumlah laga yang padat,” kata manajer Manchester City Pep Guardiola, dikutip BBC.
“Semua liga – Jerman, Spanyol, di mana pun – membolehkan lima pergantian untuk melindungi pemain, bukan melindungi kepentingan klub.”
“Semoga mereka (otoritas Premier League) bisa mempertimbangkan kembali dan mengikuti liga-liga lain, karena kami harus menyesuaikan diri di tengah pandemi kali ini,” jelas manajer asal Spanyol itu.
Sebelumnya, Ole Gunnar Solskjaer (MU) juga mempertanyakan hal serupa. Frank Lampard (Chelsea), Juergen Klopp (Liverpool), Carlo Ancelotti (Everton), hingga Steve Bruce (Newcastle United) pun demikian.
“Setelah jeda internasional, kami hanya punya satu laga per pekan, jadi kondisinya tak buruk-buruk amat. Tapi untuk tim-tim yang berkompetisi di kejuaraan antar klub Eropa, jadwalnya betul-betul sibuk, dan ada banyak cedera karenanya,” kata Ancelotti.
“Jadwal October sudah seperti Desember dan kondisi di bulan November juga mirip dengan di bulan Desember. Lalu jadwal Desember ya tetap seperti sebelumnya, itu artinya kami sudah punya intensitas kerja yang amat padat,” keluh Klopp.**