Berita TerbaruHiburan

Jadi Trending Lagi, Berikut 5 Kontroversi Anji soal Covid-19

CAKRAWALATODAY.COM – Erdian Aji Prihartanto alias Anji kerap membuat kontroversi di tengah pandemi Covid-19. Saat semua orang tengah bertahan hidup melawan virus tak kasat mata dan para pekerja kesehatan yang berada di garis terdepan, Anji melontarkan opini yang berbeda.

Mengutip Detikcom, lewat kanal YouTube pribadinya Anji memberikan pendapatnya soal korona yang bagi sebagian orang membuat geleng-geleng kepala. Pernyataan itu pun menuai kontroversi sampai sekarang ini.

Berikut 5 kontroversi Anji yang membuatmu geleng-geleng kepala mendengarkan pendapatnya maupun menonton konten yang ada di kanal YouTube pribadi versi detikcom, yakni:

1. Ngobrol dengan Hadi Pranoto soal Antibodi Covid-19

Di konten terbaru, Anji menghadirkan Hadi Pranoto, sosok yang mengaku profesor mikrobiologi dan mengklaim sebagai ‘penemu’ antibodi Covid-19.

Video yang menampilkan wawancara keduanya viral di berbagai platform media sosial. Hadi Pranoto mengklaim menemukan obat atau ramuan herbal antibodi yang diklaim mengobati ribuan pasien korona.

Hadi Pranoto menyebut penemuannya bukan untuk bisnis, sekadar demi kemanusiaan. “Oh bukan sama sekali. Jadi saya tidak punya ambisi untuk mendapatkan uang triliunan atau berapapun nilainya. Tapi ini dalam emergency kemanusiaan yang merupakan panggilan kami sebagai tim ahli untuk riset antibodi Covid-19,” ungkap Hadi Pranoto, saat diwawacarai oleh musisi Anji.

Ia mengaku menyalurkan antibodi Covid-19 itu ke beberapa wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali dan juga Kalimantan. Bahkan sudah sampai Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.

2. Komentari Foto Jenazah COVID-19

Sebelum berbincang dengan Hadi Pranoto, Anji juga mengkritik jenazah pasien korona yang terbungkus plastik berada di kasur rumah sakit. Foto itu pun viral di media sosial.

Fotonya dijepret oleh fotografer Joshua Irwandi untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020. Anji pun mengomentari foto itu dan mempertanyakan mengapa fotografer bisa memotret jenazah Covid-19 padahal ada aturan mengenai pemulasaran.

Anji juga menyebut fotonya seolah-olah hasil setingan dan kiriman buzzer. Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI) pun mengecam keras pernyataan Anji dan akhirnya Anji menghapus foto jenazah Covid-19 yang ada di linimasa Instagram pribadinya.

3. Sebut Covid-19 Tidak Mengerikan

Anji juga menyebut Covid-19 tidak mengerikan seperti yang diberitakan media massa. Foto mengenai jenazah Covid-19 menurut Anji seakan penuh tanda tanya.

“Saya percaya Covid-19 itu nyata, tapi tidak semengerikan apa yang diberitakan media. Memang saat ini, hal itu yang saya rasakan. Bahaya media,” ungkapnya.

“Saya sering mengajak orang untuk olahraga dan menjauhkan ketakutan agak imunitas meningkat. Itu yang saya percaya sebagai obat,” tulis Anji.

4. Singkat Kata Covid-19 Jadi CVD

Anji juga menyingkat kata Covid-19 yang menjadi pandemi sebagai CVD. “Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu,” kata Anji di salah satu unggahan Instagramnya pada Sabtu (18/7/2020) yang kini sudah dihapus.

Padahal singkatan CVD adalah cardiovascular disease alias penyakit kardiovaskular, sementara Covid-19 merupakan akronim dari Coronavirus disease 2019.

Penggunaan yang ditukar-tukar itu, menurut dokter jantung dr Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC, dari Siloam Hospital Lippo Village, akan membuat publik bingung.

5. Kukuh Opini soal Covid-19 Seperti Bono U2

Selain hal itu, Anji juga mengatakan pendapat pribadinya soal Covid-19 yang dikecam publik dan menuai kontroversi seperti vokalis U2, Bono.

“Kalau semua musisi hanya boleh membuat lagu, tidak akan ada gerakan hebat seperti yang dibuat Bono. Jika saya salah, bukan berarti harus berhenti bersuara. Tapi belajar,” kicau Anji di Twitter.

Kicauan itu adalah balasan Anji kepada akun jeulandari. Sebelumnya, admin akun tersebut membalas kicauan Anji mengenai jangan mengenakan masker jika berolahraga.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button