Berita TerbaruBerita UtamaPelalawan

Kisah Dua Ibu Berjuang Peroleh BLT di Kabupaten Pelalawan yang Mengaku Dipimpong Hingga Dibentak Ketua RT

CAKRAWALATODAY.COM, Pelalawan – Dua perempuan di Kabupaten Pelalawan, Riau berjuang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah. Dalam perjalanannya mereka mengaku harus menangis hanya minta stempel RT 05, dan dimarahi oleh Ketua RT Kasim.

Ketika Cakrawalatoday mendatangi kediamannya di Jalan Suka Damai ujung Gang Naga Tiga, Kecamatan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan, Silvia br Manik dan Lenny Marlina Caniago menceritakan kronologis peristiwa. Disampaikan, sekitar pukul 10.00 WIB pada Jumat (15 Mei 2020), mereka mendatangi Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan, menanyakan bagaimana syarat untuk mendapat BLT.

Dinas Sosial setempat mengarahkan kedua perempuan ini untuk ke Ketua RT. Namun Silvia dan Lenny mengatakan kalau mereka pergi ke RT, tidak ada tanggapannya. Lalu Dinas Sosial mengarahkan untuk pergi ke kantor Lurah, dan ke sanalah kedua ibu itu pergi kemudian.

Sesampai di kantor lurah, petugas di kantor menganjurkan ibu-ibu pergi ke Ketua RT, lalu minta distempel foko kopi kartu keluarga warga yang akan mengurus. Lalu kedua ibu ini pergi ke rumah RT tersebut, tetapi hanya bertemu istri pak RT,  dan diarahkan pergi ke kantor SBSI yang berada di Jalan Lingkar.

Kedua IRT ini pun pergi ke kantor SBSI, dan mereka bisa berjumpa dengan Ketua RT. Lalu Silvia berkata kepada Ketua RT Kasim bahwa mereka sudah ke Dinas Sosial dan kantor Lurah untuk dapat menerima bantuan BLT dan Bansos, kantor Lurah mengarahkan kepada ketua RT.

Lantas, kata Silvia, Kasim berkata, “Kok baru sekarang kamu dating? Selama ini kamu ke mana? selama ini kamu ada melapor sebagai warga RT 05 RW 010?”

Silvia pun menjawab, “maafkanlah kami pak selama ini memang benar kami tidak melapor ke bapak”.

Menurut Silvia, Ketua RT Kasim Simorangkir menjawab itu bukan urusan dirinya. “Giliran datang bantuan BLT dan Bansos kaki kamu langsung cepat menerimanya,” ucap Kasim yang ditirukan Silvia.

Bahkan kata Slvia, Ketua RT ini selalu menyudut Silvia dengan kata-katanya juga dengan membentak.

Silvia dan Lenny yang mendapat bentakan kemudian memilih pulang. “Sekalipun kami salah tidak melapor kepada ketua RT seharusnya diberikan pengarahan bukan dibentak-bentak,” ujarnya.

“Beginilah nasib orang miskin ini. Susah mau dapat bantuan namun harus begini keadaannya harus dibentak-bentak dulu padahal itu bantuan dari pemerintah yang mendapat wabah corona. Supaya bantuan itu benar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti kami ini yang mengontrak rumah,” tutup Silvia.

Reporter Cakrawalatoday sudah mencoba untuk mengomfirmasi peristiwa tersebut ke Ketua RT Kasim Simorakir melalui telepon selular. Kasim mulanya mengangkat telepon dan cakrawalatoday memperkenalkan diri namun Kasim langsung mematikan HP. Ketia dicoba melalui pesan whatsapp, sampai berita ini diturunkan Kasim belum menjawab. (Dav)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button