Sejumlah Negara Akan Bantu Danai Penanganan Corona di RI
CAKRAWLATODAY.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal Australia, Jepang, Jerman, dan Prancis akan membantu Indonesia memenuhi kebutuhan anggaran untuk menangani dampak tekanan ekonomi virus corona. Peran mereka akan melengkapi bantuan pendanaan yang sudah didapat Indonesia dari lembaga lain.
Ani, begitu ia akrab disapa, mengatakan keinginan para negara itu didapatnya secara langsung dari pejabat mereka. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara diskusi di Media Indonesia, Rabu (13/5).
“Kemarin saya dengar, Australia melalui Menteri Keuangannya menyampaikan ‘How can I help you?’ (bagaimana saya bisa membantumu?) Dari Prancis, Jerman, Australia, dan Jepang itu mereka bisanya mau ikut mendanai,” ucap Ani, mengutip CNNIndonesia.com.
Menurutnya, masing-masing negara mensinyalkan keinginan membantu Indonesia karena menyadari bahwa Tanah Air perlu bantuan. Selain itu, negara-negara itu juga dianggap percaya karena Indonesia juga akan mendapat bantuan dari lembaga ekonomi dunia, misalnya Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).
“Jadi kalau World Bank dan ADB melakukan pendanaan, mereka katakan ‘Oke kalau ADB mendanai sekian, saya tambahin deh.’ Jadi dia tidak perlu mendesain sendiri,” terangnya.
Bahkan, sambungnya, para lembaga ekonomi internasional sudah mulai menambah besaran pinjaman (loan size) mereka kepada Indonesia. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk membantu kebutuhan dana penanganan dampak pandemi corona, namun juga pemulihan ekonomi nasional.
“Jadi mereka meningkatkan loan size mereka kepada kami, kami masukan itu dalam antisipasi kami. Kami tidak alergi, namun tetap sesuai dengan sumber yang bisa digunakan secara hati-hati agar debt financing bisa terjaga,” tuturnya.
Selain bisa memanfaatkan dana pinjaman dari lembaga internasional dan negara lain, Ani mengatakan pemerintah juga akan mengoptimalkan sumber-sumber dana dari dalam negeri. Misalnya, penggunaan Dana Abadi.
Kemudian, memaksimalkan peran Bank Indonesia (BI) sebagai penawar terakhir pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana. Secara total, pemerintah menganggarkan kebutuhan penanganan dampak pandemi corona mencapai Rp405,1 triliun dan pemulihan ekonomi nasional Rp491,55 triliun. Hal itu tercantum dalam bahan rapat Komisi XI dengan Kemenkeu.
Namun, ketika dikonfirmasi, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyatakan pemerintah masih membicarakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Ia tak mengiyakan informasi anggaran pemulihan ekonomi nasional yang kandung beredar.
“Semua masih akan dibicarakan di internal pemerintah,” kata Askolani kepada CNNIndonesia.com.**