Ini Rincian Bansos dan BLT Pemerintah Lawan Corona
CAKRAWALATODAY.COM – Menteri Sosial Juliari P Batubara merinci berbagai program jaring pengaman sosial yang diamanatkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Juliari menegaskan terdapat dua bansos yang diberikan Kementerian Sosial, yakni reguler dan nonreguler yang terkait penanganan virus corona.
Bansos reguler terdiri dari dua program, yaitu program keluarga harapan (PKH) dan program sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT).
“Sesuai dengan keputusan presiden, untuk program PKH sejak Maret 2020 diperluas jadi 10 juta keluarga penerima manfaat dengan pencairan setiap bulan. Sebelumnya, pencairan PKH ini adalah setiap tiga bulan, tapi khusus mengantisipasi covid-19, pencairan kami buat setiap bulan,” terang Juliari, dilansir CNNIndonesia.com dari Setkab, Ahad (10/5/2020).
Kemudian, program sembako atau BPNT dinaikkan dari 15,2 juta keluarga penerima manfaat menjadi 20 juta, dengan jumlah bantuan meningkat dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu.
“Saat ini, sudah mencapai 17,9 juta keluarga penerima manfaat, sehingga masih kurang 2,1 juta untuk mencapai target 20 juta keluarga penerima manfaat. Insyaallah, akhir Mei ini, kami bisa mencapai 20 juta, seperti target program yang disepakati,” jelasnya.
Kemudian, bansos nonreguler atau bansos yang terkait penanganan covid-19, ada dua program, yakni bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek, dengan target 1,3 juta kepala keluarga untuk Jakarta dan 600 ribu kepala keluarga untuk Botabek.
“Selama tiga bulan dengan nilai per bulan per keluarga penerima manfaat adalah Rp600 ribu. Penyalurannya adalah dua bulan sekali, dua minggu sekali. Sekali penyaluran itu nilai paketnya Rp300 ribu,” tambah Juliari.
Adapun, tahap pertama sudah disalurkan beberapa hari lalu, yaitu untuk Jakarta sudah selesai semua dan pada Jumat (8/10) mulai untuk Bodetabek untuk 600 ribu kepala keluarga dengan mekanisme yang sama, yaitu dua kali penyaluran per bulan dan indeks Rp600 ribu.
Lebih lanjut ia menyebut bansos sembako Jabodetabek memiliki enam kali tahapan yang dibagi empat kali penyaluran dalam bentuk paket sembako dan dua kali penyaluran dalam bentuk beras.
“Yang beras ini dilakukan oleh Bulog, sehingga nanti ada empat tahap dengan sembako. Dua tahap dengan Bulog. Saat ini, DKI baru masuk adalah untuk beras Bulog, kemarin dengan sembako, sekarang beras Bulog,” tutur dia.
Bansos lainnya, sambung Juliari, diberikan untuk warga terdampak di luar Jabodetabek, yakni bansos tunai atau dulu dikenal sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga per bulan. BLT diberikan selama tiga bulan dengan target penerima manfaat 9 juta kepala keluarga.
“Siapakah 9 juta kepala keluarga ini? Kami mendapat data ini dari daerah, daerah tingkat dua, yaitu pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. Jadi, kami memberi keleluasaan, kelonggaran kepada seluruh kabupaten/kota untuk memberikan data keluarga yang benar-benar terdampak di wilayahnya,” jelasnya.**