Lanjutkan Pengelolaan Blok Rokan, Chevron Siapkan Rp2,35 T
CAKRAWALATODAY.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyiapkan investasi mencapai US$152 juta atau setara Rp2,35 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) untuk melanjutkan pengelolaan Blok Rokan. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pengeboran 104 sumur dan konversi 11 sumur pada 2020-2021.
Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman merinci aliran investasi terbagi sekitar lebih dari US$11 juta untuk pengeboran 11 sumur baru pada November 2020. Lalu, sisanya sekitar US$140 triliun akan digunakan untuk pengeboran 93 sumur baru dan konversi 11 sumur eksisting menjadi sumur produksi pada 2021.
“Nilai investasi (dari Chevron) ini dihitung dengan asumsi harga minyak tinggi, tapi mudah-mudahan dengan kondisi sekarang ini, (nilai) investasi bisa berkurang,” ungkap Fataryani, Kamis (16/4/2020), dilansir CNN Indonesia pada Jumat (17/4/2020).
Sebelumnya, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oils Price/ICP) diasumsikan sekitar US$60 per barel pada tahun ini. Namun, ICP saat ini turun ke kisaran US$34 per barel pada Maret 2020.
Fataryani mengatakan penurunan harga minyak diharapkan bisa menurunkan nilai investasi yang diberikan Chevron karena nantinya investasi itu harus dikembalikan. Tepatnya, saat pengelolaan Blok Rokan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) saat kontrak Chevron berakhir pada Agustus 2021.
Lebih lanjut, ia memperkirakan pengeboran sumur baru pada akhir tahun ini akan membuat produksi meningkat sekitar 3.000 barel per hari (b ph). Sementara pengeboran sumur baru pada 2021 akan meningkatkan produksi sekitar 9.000 bph.
“Itu sudah cukup membantu penurunan produksi di Blok Rokan saat alih kelola nanti,” katanya.
Kemudian, Fataryani mengatakan SKK Migas berharap Pertamina bisa meningkatkan jumlah rig dari 7 rig menjadi minimal 13 rig setelah alih kelola nanti. Dengan begitu, perusahaan minyak pelat merah bisa menambah pengeboran usai alih kelola.
“Jadi nanti Pertamina nikmati tambahan produksi, Chevron bisa selesaikan kewajibannya. Ini lagi disiapkan administrasinya,” pungkasnya.**