Gubernur dan DPRD Jawa Timur Sepakat Tidak akan Liburkan Sekolah
CAKRAWALATODAY.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, tidak akan meliburkan sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yakni SMA dan SMK.
Khofifah mengatakan, tidak dikeluarkannya kebijakan tersebut karena sampai saat ini belum melihat terjadinya suatu kondisi yang begitu parah. “Jadi kalau untuk SMA dan SMK yang dalam kewenangan Pemprov kita belum melihat urgensinya untuk meliburkan. Kalau besok misalnya ini yang akan melakukan UN itu kebetulan SMK, maka SMK akan tetap berjalan besok,” ungkap Khofifah usai rapat koordinasi Satgas Corona Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (15/3/2020) siang.
Walau tak melihat ada kondisi yang parah, namun Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan akan melakukan upaya pencegahan dengan menempatkan hand sanitizer dan juga air yang digunakan untuk mencuci tangan sebelum masuk kelas. Serta, disiapkan pula masker bagi yang sedang batuk maupun pilek dan thermal gun memeriksa suhu tubuh.
“Pastikan bahwa jarak antar bangku itu 1 meter. Nah ini yang nanti malam akan dipastikan kembali bagaimana kesiapan-kesiapan SMK,” kata Gubernur perempuan pertama di Jatim.
Baginya, kewaspadaan dengan menggelorakan pola hidup bersih dan sehat harus terus dilakukan seluruh orang untuk menjaga kesehatan. Justru, baginya akan menakutkan bila diliburkan terus tidak mendapat pengawasan dan hidup bebas.
Sementara itu, Ketua DPRD Jatim, Kusnadi mengatakan hal yang sama. Baginya, meliburkan sekolah bukan solusi utama penanganan corona. “Apakah dengan meliburkan sekolah, Bu Gubernur, apakah kita bisa menjamin apakah anak sekolah itu akan ada di rumah, tidak banyak dhulen (bermain di luar)? Ini akan menjadi problem,” kata Kusnadi dalam rapat tersebut.
Justru dengan sekolah, jelas Kusnadi, mereka seakan terisolasi dengan sendirinya karena terpantau. Sehingga, kalau ada yang dicurigai terpapar corona akan langsung diketahui dan diambil tindakan. (adi)