Penundaan Musda Golkar Riau, Tim Syamsuar Duga Terkait Peta Dukungan
CAKRAWALATODAY.COM – Penundaan Musyawarah Daerah Partai Golkar yang mendadak menimbulkan berbagai persepsi di masyarakat maupun di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ketua Tim Pemenangan Syamsuar untuk calon Ketua DPD I Golkar Riau, Zulfan Heri, menangkap adanya sinyal yang disampaikan DPP Golkar saat penundaan musda Golkar Riau. Pesan ini harusnya ditangkap secara cerdas oleh pemilik suara dan seluruh peserta Musda.
“Yang bisa saya lihat pada momentum penundaan Musda ini, yakni adanya pesan politik yang ingin disampaikan DPP kepada pemilik suara, kepada DPD II Golkar dan unsur yang terlibat dalam proses musda ini, di mana harus ditangkap secara cerdas, teliti dan cermat,” ucap Zulfan Heri di Pekanbaru, Ahad malam (1/3/2020), dikutip Antara Riau.
Dia mengatakan, DPP Golkar punya semangat untuk membangun konsolidasi secara total, dengan target memenangkan pilkada sembilan kabupaten/kota di Provinsi Riau pada 2020 ini, kemudian target pada Pemilihan legislatif, Pemilihan Presiden pada 2024 nanti.
Golkar harus menang dalam agenda besar politik tersebut, sehingga diperlukan figur yang mempunyai daya ungkit untuk memimpin Golkar Riau. Apalagi Riau merupakan lumbung suara Golkar sepanjang sejarah pemilu.
“Semangat ini yang kita tangkap dari DPP, mereka ingin melakukan evaluasi secara total untuk menata kembali Golkar Riau. Sehingga diperlukan figur pemantik yang memiliki daya ungkit untuk mengembalikan Riau sebagai basis suara Golkar. Dan figur ini ada pada Pak Syamsuar sebagai pemenang pada perhelatan Pilgub 2018 lalu,” ucapnya.
Zulfan menilai, adanya pergeseran peta dukungan yang terjadi pada momen penundaan musda ini. Peluang tersebut dimanfaatkan pihaknya, untuk terus membangun konsolidasi pemenangan Syamsuar sebagai Ketua DPD I Golkar Riau.
“Penundaan musda ini tergantung dari sisi mana kita melihat. Ada yang melihat sebagai momen untuk memperkuat kerja politik. Dalam konteks strategi pemenangan memiliki manfaat buat tim kita untuk terus memantapkan Pak Syam. Saya baca peta ini dengan baik, bahwa ada pergeseran peta dukungan. Ini yang sedang kita garap,” ucapnya.
Meski DPP Golkar memiliki alasan penundaan musda karena adanya tiga pengurus DPD II Golkar yang digugat ke Mahkamah Partai, Zulfan tak ingin mengomentari karena tidak memiliki kewenangan untuk menanggapi itu.
“Kita selaku tim pemenangan Pak Syamsuar itu bukan kewenangan kita. Itu hak DPP memutuskan untuk ditunda. Kami selaku tim pemenangan siap ditunda siap juga diteruskan ga ada masalah,” ucapnya.
“Yang pasti kita memiliki sudut pandang lain melihat penundaan musda ini. Ini sinyal terang benderang DPP yang harus direspon dengan cerdas,” sambungnya.
Saat ini ada dua calon yang akan memperebutkan kursi pemimpin Golkar di Riau yakni Syamsuar yang merupakan Gubernur Riau saat ini, dan Arsyadjuliandi Rachman yang juga mantan Gubernur yang saat ini menjadi legislator di Senayan. Kedua berpeluang. Lobi-lobi dan trik khusus diperlukan meski sebenarnya sudah terbaca peta kekuatannya.
Andi Rachman temui DPP
Sebelumnya, Musda X DPD Partai Golkar Provinsi Riau yang direncanakan berlangsung pada Ahad (1/3) batal digelar. Padahal sejumlah persiapan sudah dilakukan termasuk penyediaan ruangan Musda yang bertempat di Hotel Labersa, Siak Hulu, Riau.
“Awalnya persiapan musda sudah matang dan tak ada kendala lagi. Tapi tadi malam, pak Andi (Ketua DPD I Golkar Riau) dikirimin pesan WA oleh Sekjen yang meminta Musda untuk ditunda,” ujar Ketua Steering Comitte Musda Riau, Masnur di Pekanbaru, Ahad, dikutip Antara Riau.
Melalui pesan singkat itu, Sekjen DPP Golkar meminta kepada Ketua DPD Golkar Riau Arsyadjuliandi Rahcman untuk melakukan penundaan pelaksanaan musda dengan alasan masih ada yang melaporkan tiga DPD II Golkar yang masih berstatus Plt yakni Golkar Rokan Hilir, Dumai, dan Siak yang digugat ke Mahkamah Partai.
Padahal, menurut Masnur, sudah tidak ada persoalan lagi karena ketiga kepengurusan DPD II Golkar ini sudah diverifikasi.
“Seperti di Munas, DPD II Golkar Rohil, Dumai dan Siak juga ikut dan ada suara di Munas lalu. Apalagi mereka ini memverifikasi Caleg pada Pileg lalu. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Masnur menambahkan, atas kondisi tersebut Ketua DPD I Golkar dan DPD II Golkar se Riau akan berangkat ke Jakarta untuk menanyakan langsung kepada DPP alasan penundaan ini.
“Jadi, hari ini kami akan berangkat ke Jakarta untuk meminta penjelasan dari DPP terkait kebijakan yang diambil ini. Ketua (Andi Rachman) ini kan menghargai pimpinan DPP. Jadi, kami hari ini ke Jakarta semua untuk menanyakan langsung,” ucap Masnur.**