BatamBerita TerbaruBerita UtamaNasional

Dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, Batam Berada Pada Peringkat Sebelas Tertinggi Jumlah Penderita HIV Positif

Cakrawalatoday.com, Batam-Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Dinas Kesahatan Kota Batam. Ditemukan jumlah penderita HIV/AIDS, priode Januari hingga Nompember 2019 ada sebanyak 598 orang mengidap penyakit HIV/AIDS positif. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam melalui Yantri Wirmansyah, SKM (Kasi) P2M Dinkes Kota Batam, Rabu, 18/12/2019.

Berdasarkan pemetaan atau riset yang dilakukan Dinkes Kota Batam, yang melibatkan 21.830 orang yang melakukan HIV Test, pada priode Januari hingga Nopember 2019. Ditemukan sejumlah 598 orang yang mengidap HIV/AIDS positif. Atau sekitar 2,74% (persen) dari jumlah keseluruhan yang melakukan HIV Test.

Adapun rincian jumlah pengidap HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin. Ditemukan 416 orang mengidap HIV/AIDS positif untuk jenis kelamin laki-laki dari total jumlah 6.255 HIV Test. Atau sekitar 6,6% (persen) dari total jumlah.

Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan ditemukan 182 orang pengidap HIV/AIDS positif dari total jumlah 15.572 orang yang dilakukan HIV Test. Atau sekitar 1,1% (persen) pengidap HIV/AIDS positif dari jumlah total.

Persentase ini sungguh sangat mengejutkan. Bilamana diasumsikan penderita HIV/AIDS di Kota Batam berdasarkan persentase hasil riset dari Dinas Kesehatan Kota Batam. Yang mana mencapai angka sekitar 2,74% (persen) pada priode Januari hingga Nopember 2019.

Maka dengan jumlah penduduk Kota Batam yang mencapai jumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Akan ditemukan sekitar 35.620 orang yang mungkin saja terpapar HIV/AIDS yang belum terdeteksi. Tetapi jumlah tersebut ditemukan jika dihitung berdasarkan persentase 2,74% (persen) dari data Dinkes Kota Batam pada priode Januari hingga Nopember 2019.

Dan sangat disayangkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Batam belum dapat terpetakan secara akurat. Menurut Kasi P2M Yantri Wirmansyah, SKM. Bahwa masih banyak masyarakat yang menurutnya takut untuk memeriksan diri, atau melakukan HIV Test. 

Menurutnya juga hal ini bisa terjadi, karena adanya stigma buruk dimata masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS. Untuk itu Yantri Wirmansyah berharap peran media, dalam menghapus stigma buruk tersebut dari masyarakat. Atau secara khusus masyarakat Kota Batam.

“Salah satu yang menjadi permasalahan untuk mendapatkan jumlah akurat dari penderita HIV/AIDS itu, salah satunya adalah stigma buruk di masyarakat. Hal ini menjadi salah satu ketakutan bagi masyarakat untuk melakukan HIV Test.

“Karena dimana-mana di Indonesia kalau orang terkena HIV/AIDS, maka orang-orang akan berpikir bahwa orang tersebut suka dengan prilaku seks bebas. Untuk itu kami sangat berharap peran media. Bantu kami untuk mengurangi stigma tersebut kepada masyarakat,” harapnya.

Masih menurut Yantri Wirmansyah, SKM, bahwa penularan HIV/AIDS bukan saja dari prilaku seks bebas. Melainkan penularan HIV/AIDS bisa saja terjadi atau tertular dari banyak hal.

“Orang yang terkena penyakit HIV/AIDS itu bisa darimana saja. Bukan saja dari prilaku seks bebas. Untuk itu kita harus membuang stigma, dimana penderita HIV/AIDS bukan melulu karena prilaku seks bebas. Karena salah satu resiko penularan tertinggi HIV/AIDS ada pada petugas kesehatan. Seperti misalnya perawat, dokter yang menagani pasien HIV/AIDS. Resiko tertular akan sangat tinggi sekali”, jelas Yantri.

Yantri Wirmasyah, SKM juga menyampaikan, bahwa berdasarkan data nasional saat ini, Provinsi Kepri masuk dalam urutan sembilan besar jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Dan untuk Tingkat Kabupaten/Kota. Batam berada pada kisaran urutan sebelas di Indonesia.

“Provinsi Kepri sekarang berada pada peringkat sembilan HIV/AIDS positif tertinggi di Indonesia. Di Kepri jumlah penderita mencapai 9.386 orang. Sedangkan sekitar 7.150 orang ada di Kota Batam. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota. Batam berada pada kisaran peringkat sebelas atau dua belas di Indonesia. Dari 514 jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia,” tambahnya. (Ls)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button