Berita TerbaruBerita UtamaPeristiwa

Menguak Peran Istri dan Guru Ngaji Bomber di Medan

CAKRAWALATODAY.COM – Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan menggeledah kediaman Rabbial Muslim Nasution, bomber yang meledakkan diri di Polrestabes Medan. Usai memeriksa semua pihak, polisi pun mengamankan istri pelaku, Dewi Anggraini.

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti mulai dari anak panah, busur hingga pipa yang digunakan pelaku meledakkan diri di Polrestabes Medan.

“Kita telah mengamankan istrinya kemudian mengamankan orangtuanya (orangtua istri) dalam arti kata meminta keterangan keluarga,” kata Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto di Medan, Rabu (13/11).

Hasil dari pemeriksaan, Dewi diketahui sangat aktif mempelajari paham radikal, bahkan berencana membuat aksi teror di Bali.

“Di jejaring komunikasi medsosnya mereka merencanakan aksi terorisme di Bali,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11).

Selain itu, Dewilah yang mengajari Rabbial radikalisme dan cara merakit bom. Dewi juga kerap menemui seorang napi terorisme berinisial I di salah satu lapas kota Medan.

Dari keterangan kepolisian, Rabbial juga memiliki guru ngaji yang diduga mengajarinya radikalisme. Saat ini polis masih mengejar guru ngaji Rabbial, yang juga diduga sebagai imamnya. Densus 88 beserta Marinir TNI AL pun menggeledah dua rumah di Jalan Serdang, Lingkungan II GHDL, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Informasi yang diperoleh kumparan, dua rumah yang digeledah adalah pertama kediaman Salman Alfarisi (SA) dan kedua rumahnya Fahmi. Keduanya diduga teman mengaji Rabbial Muslim Nasution (RMN), bomber Polrestabes Medan.

Seorang warga yang juga tetangga Salman dan Fahmi, Daniel (47), mengatakan Fahmi sudah lima tahun tinggal di sana. Fahmi, kata Daniel, memiliki istri dan tiga orang anak.

Daniel merasa Fahmi mengeksklusifkan dirinya. Musababnya, selama lima tahun itu, Fahmi, istri dan anaknya tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.

Begitu juga dengan Salman. Menurut Daniel, Salman baru tinggal di daerahnya itu sekitar tiga tahun. Di sana, Salman menempati rumah sendiri bersama istri dan dua anaknya.

“Seperti biasa, kalau bertemu sering tegur sapa. Cuma mereka agak tertutup dengan warga,” ujar Daniel, Kamis (14/11).

Daniel mengatakan setiap dua pekan sekali, Fahmi dan Salman menggelar pengajian. Pengajian itu tapi tidak melibatkan warga sekitar.**

sumber: KUMPARAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button