Berita TerbaruBerita UtamaPeristiwa

Memprihatinkan, 16 Anggota Satgas Karhutla di Kobar Terpapar Zat Monoksida Tingkat Bahaya

CAKRAWALATODAY.COM – Sebanyak 16 orang dari tim satgas Karhutla di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah terpapar zat monoksida dalam paru-parunya. Kadar zat monoksida yang masuk dalam paru-paru mereka mencapai kadar angka 9 mendekati 10. Dimana jumlah angka tersebut sudah melebihi batas (berbahaya).

Hal ini diketahui setelah 36 orang anggota BPBD Kobar melakukan pemeriksaan di Dinas Kesehatan Kobar pada, Senin (16/9/2019). Saat ini ke-16 anggota BPBD Kobar tersebut harus istirahat total.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, Dinkes Kobar Ahmad Sulkan menuturkan, Tim Satgas Karhutla Kobar telah mengajukan pemeriksaan atas kandungan monoksida dalam paru-paru.

“Hasilnya, dari 36 anggota BPBD Kobar, ada 16 orang yang sudah melebihi batas normal dan 4 orang yang dalam kategori waspada,” ujar Sulkan, di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2019).

Sulkan menerangkan, untuk tingkatan kandungan monoksida dalam tubuh nilai 1 sampai 6 masuk dalam kategori normal, 7 sampai 9 masuk dalam kategori waspada dan nilai 10 sudah melebihi batas atau berbahaya.

“Kami sarankan untuk beristirahat, mengkonsumsi asupan bergizi selama 2 minggu, untuk yang belum dilakukan pemeriksaan disarankan bisa mendatangi Puskesmas terdekat dan membuat jadwal, karena kita juga keterbatasan alat smoke analyzer,” ungkapnya.

Dikatakan, untuk trend penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kabupaten Kobar pada Agustus 2019 mengalami peningkatan sebanyak 3.383 orang dan dua pekan September sebanyak 1.500 orang. sebelumnya pada Juli 2019 ada 2.400 orang. “Peningkatannya 20 persen, lonjakan semakin banyak, salah satunya kabut asap itu berpotensi menambah ISPA,” terangnya.

Sementara kategori usia yang terpapar pada bulan Agustus lalu 1 sampai 19 tahun yang merupakan usia produktif sebanyak 55 persen, 20 hingga 54 usia dewasa sebanyak 25 persen, 0 sampai 1 tahun usia balita sebanyak 10 persen dan 55 sampai 70 tahun .” Dan usia lansia sebanyak 11 persen,” katanya.

Dijelaskan, udara CO² sama dengan asap rokok dan asap kendaraan, resiko ISPA semakin parah untuk penderita asma, dan iritasi mata pedih mengeluarkan air mata jika terpapar langsung.

“Kita tingkatkan pengawasan dan penguatan survei ISPA, upaya kita memberikan imbauan untuk berpilaku hidup bersih dan sehat. Usia rentan ibu hamil, anak-anak, balita dan lansia menjadi titik perhatian kita. Jangan sampai kondisi ini malah parah, untuk itu gunakan pakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, memperbanyak minum air putih,” pungkasnya.**

Sumber: SINDONEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button