Berita TerbaruPendidikan

Pendampingan Pembuatan Perencanaan Dinding Penahan Tanah pada Objek Wisata Pulau Semut

Cakrawalatoday.com – Pengambangan merupakan daerah yang berada di Kelurahan Limbungan, Kota Pekanbaru yang memiliki potensi wisata. Berada di tepi Sungai Siak, lokasi ini dapat dikembangkan menjadi objek wisata alam.

Berada di antara Sungai Siak dan muara sungai, pengambangan biasa disebut oleh masyarakat setempat sebagai Pulau Semut. Pasang surut air sungai ditambah gelombang air yang diakibatkan oleh perahu dan speedboat yang melintasi wilayah tersebut membuat gelombang dapat mengikis tebing dari objek wisata Pulau Semut.

Kelompok sadar wisata dari masyarakat setempat masih minim pengetahuannya dalam pembuatan perencanaan dinding penahan tanah. Untuk itu, agar masyarakat setempat mampu melihat potensi wisata pada Pulau Semut dan agar pulau tersebut tidak hilang karena adanya abrasi sungai, maka tim pengabdian yang Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru yang terdiri dari Muthia Anggraini ST MT, Ir Virgo Trisep Haris MT, dan Alfian Saleh ST, MSc memberikan pendampingan kepada masyarakat mengenai penanganan bahaya abrasi terhadap keberadaan Pulau Semut yang berpotensi sebagai objek wisata.

Muthia menjelaskan, pendampingan seperti ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat setempat karena mereka berkeinginan wilayah mereka dapat dijadikan objek wisata yang berpotensi yang berada di tengah-tengah Sungai Siak. Perencanaan dinding penahan tanah ini nantinya dapat dijadikan acuan untuk investor membangun pekerjaan dinding penahan tanah tersebut.

Pengukuran pada saat air pasang dilakukan pada 31 Januari 2022, dan pengukuran pada saat air surut dilakukan pada 24 Mei 2022. Luas Pulau Semut yang didapat dari survey adalah 211,72 m².

“Dinding penahan tanah yang direncanakan pada daerah tersebut adalah berupa bronjong. Untuk item pekerjaan dinding penahan tanahnya adalah pekerjaan bronjong, pekerjaan geotextile (nonwoven), pekerjaan timbunan perataan permukaan, dan pekerjaan timbunan pengisi tebing. Sehingga dengan pendampingan kepada masyarakat ini dapat membantu masyarakat dalam menangani bahaya abrasi di sekitar pulau semut,” ungkap Muthia.

Bentuk nyata dari kegiatan pendampingan ini, sambungnya, adalah masyarakat diberikan pemahaman mengenai upaya dalam menangani bahaya abrasi yang tertuang dalan suatu dokumen perencanaan. Nantinya dokumen ini akan diajukan oleh pemerintah ataupun oleh pihak investor.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami karena dari kegiatan pendapingan ini kami paham bahaya akibat abrasi sungai. Karena apabila abrasi ini tidak ditanggulangi maka lambat laun pulau semut ini akan hilang. Padahal pulau semut ini berpotensi sebagai objek wisata yang nantinya akan meningkatkan perekonomian warga kami,” ungkap salah seorang warga setempat, seperti ditirukan Muthia.*/Rls

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button