Tiga Lokasi Ini akan Digarap BP Batam di Pembangunan Infrastruktur Tahun 2021
Cakrawalatoday.com — Kepala BP Batam merangkap Walikota Batam Muhammad Rudi didampingi Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar, mengatakan akan ada banyak pencapaian dalam penggunaan dan penyerapan anggaran pada tahun anggaran 2021 ini.
Perlu dicermati, bahwa progres proyek yang paling diutamakan adalah pembangunan Gedung di Bandara Hang Nadim Batam.
Kemudian pembangunan taman-taman di Kawasan Sekupang. Taman dengan nuansa pemandangan dan fasilitas yang memanjakan warga Batam.
“Akan ada taman indah namanya Taman Danau Teratai Sekupang kemudian akan direncanakan selesai pada tiga tahun ke depan di tahun 2024,” kata Rudi, Kamis (1/4/2021) sore di gedung marketing center BP Batam.
Taman akan dilengkapi Aerial View, ada shelter, Party Garden, Iconic Bridge, Healing Garden lalu ada Lakeside Jogging Track dan Thematic Gardens lengkap dengan Tata Vegetasi.
Kata Rudi, pembangunan di Taman Danau Teratai Sekupang luasnya 42 hektar dan lelang sudah selesai. Kemudian besok (2 April 2021) akan ada peletakan batu pertama di Sekupang.
Lalu Rudi memaparkan tentang berlakunya PP 41 tentang perizinan di BP Batam/ PTSP. “Jika perizinan ini jadi disatukan di PTSP, berarti izin akan ditandatangani setingkat Direktur,” sebut Rudi seraya menjelaskan bahwa kalau sudah satu pintu perizinan kegiatan dunia usaha akan cepat.
Dalam PP 41 itu, kata Rudi, ada 69 aturan ditumpuk menjadi satu. Maka Batam akan kembali seperti dulu ketika masa Bonded Warehouse.
“Batam akan jadi tempat depot logistik, barang akan stay di Batam dan ditumpukkan di Batam kemudian akan keluar lagi melalui Batam. Jadi kira-kira akan seperti zaman dulu,” terang Rudi.
“Jadi sekarang sesuai PP akan kita siapkan gudang barang non-industri dan industri akan kita siapkan depot logistiknya. Istilah dalam PP baru itu: konsumsi dan non-konsumsi,” sambungnya.
Kemudian, kantor pengontrolnya yaitu Bea Cukai Batam dan untuk izin masuk bisa dilihat di PTSP itu sendiri. “Jadi dari PTSP itu bisa in dan out. Masuk dan keluar barang,” tutur Rudi.
Biaya atau anggaran pembanguan fasilitas untuk pelabuhan itu sendiri akan disiapkan. Pelabuhan Batu Ampar akan dibangun lebih besar dan lebih lengkap lagi.
“Beberapa sumber dari pihak pengusaha sedang dicari untuk investasi di Batam. Kemudian pada bulan Juni nantinya akan dimulai untuk tahap pembangunannya,” ujarnya.
Pemindahan barang di pelabuhan akan dilakukan dengan container crane semua. Juni atau Juli akan dimulai.
Depot penimbunan barang di Batu Ampar ini, jika PP 41 diberlakukan, maka tempat ini akan menjadi depot besar dan akan dibesar luaskan dan dipagar dengan baik. Barang-barang yang ditimbun harus dipertanggungjawabkan agar tak kecurian, dan BP Batam juga akan mendapatkan pemasukan keuangan dari kegiatan dari bongkar muat itu..
“Seluruh perkantoran di pelabuhan akan dijadikan satu. Saya mau Batu Ampar jadi depot logistik dan pelabuhan besar,” jelasnya.
Pada bagian lain, dikatakan Rudi bahwa Bandara Hang Nadim yang digarap oleh Angkasa Pura 1 dan Incheon serta konsorsiumnya akan melaksanakan pembangunan terminal dua dan menunggu selesai terminal satu juga harus diperbaiki. “Saya mau penumpang yang datang dan berangkat dibedakan. Jadi akan ada tempat beda yang naik dan turun,” kata dia.
“Rencananya juga ada pengembangan pembangunan kargo Bandara dan pembangunan Bandara ini saya minta selesai pada tahun 2024 nanti. Hingga selesai masa jabatan saya,” pungkas Rudi.
Reporter: Ayu / Editor: Abbas