BatamBerita TerbaruBerita Utama

Maret, RSBP Batam Libatkan 20 Dokter Tangani Operasi Kembar Siam dengan Biaya Rp1, 1 M

CAKRAWALATODAY.COM, Batam – Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, sebagai rumah sakit rujukan, tercatat dua kali menangani kasus kembar siam di Kepulauan Riau (Kepri).

“Sebagai rumah sakit rujukan, RSBP Batam pada bulan Desember 2019 yang lalu, pihaknya mendapat hasil rujukan kasus kembar siam, Jum’at, 24 Januari 2020,” kata Direktur RSBP dr. Sigit Riyanto, M. Kes, di gedung Marketing BP Batam, Jumat (24/1/2020).

Dijelaskan, bayi kembar siam merupakan kasus kedua di Kepri yang mereka tangani. Untuk mengatasi tingkat kesulitan, pihaknya juga bekerja sama dengan dokter dari RSUD Dr. Soetomo,” ujarnya

Menurutnya, terkait biaya dan penindakkan tentang operasi kembar siam mencapai Rp1,1 miliar. Terkait biaya operasi kembar siam, pihak pemerintah memberikan perhatian banyak dan RSBP Batam mengharapkan juga bantuan dari masyarakat guna meringankan beban keluarga melalui Batam Berbagi Kasih.

Bantuan tersebut bisa melalui rekening Batam Berbagi Kasih Bank BRI 0331-01-006402-538 dan ini murni digunakan dalam pelayanan (mulai dari obat, dan lainnya) bukan mencari keuntungan dari peristiwa yang bakal ditangani.

Selain itu, sambung dia, dana yang ada itu nantinya juga digunakan untuk kasus yang sama atau pelayanan khusus, agar bayi di Kepri terselamatkan.

Direktur RSBP bersama Direktur Promosi dan Humas BP Batam jelaskan tentang rencana pemisahan bayi kembar siam di RSBP. (photo: hms)

“Keluarga pasien, ada BPJS Kesehatan. Namun apa yang ditanggung BPJS tidak mencukupi. Untuk itu kita butuh juga bantuan dari masyarakat. Pemisahan bayi pada kasus kembar siam, tetap akan dilakukkan meskipun dana operasi tidak cukup,” tutupnya

Ia menambahkan RSBP Batam saat ini, memiliki peralatan medis cukup memadai dan dokter yang semakin lengkap, sehingga sekarang bisa menerima pasien – pasien yang ditangani secara khusus.

Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Bedah Anak RSBP Batam, dr. Siti Iqbalwanty, SpBA mengatakan bayi berjenis kelamin perempuan, akan dilakukan operasi apabila pasien sehat (HB diatas 10, usia diatas 10 minggu, dengan berat badan 8 – 10 Kg).

“Kalau tidak ada halangan pada bulan Maret dilakukan operasi pemisahan. Kita sudah bentuk tim, terdapat 20 dokter dan ada yang dari luar kota ( tiga atau empat dokter RSUD Dr. Soetomo),” ungkapnya.

Ia menambahkan, dokter bedah anak semua akan libatkan. Pihaknya mengaku sangat serius menangani bayi kembar siam ini, karena organ – organ dari bayi saling terhubung, sehingga sangat serius tidak main-main dalam pemisahan operasi ini.(*/hdu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button