Kabut Asap Karhutla Jadi Kado Ulang Tahun Riau ke-62
CAKRAWALATODAY.COM, Pekanbaru – Provinsi Riau merayakan hari ulang tahun ke-62 pada 9 Agustus 2019. Ada beberapa kado istimewa diterima Riau pada usianya yang sudah tidak muda lagi, di antaranya kabut hasil kebakaran lahan dan hutan (Karhutla).
Kado kabut asap ini sudah lama tidak terjadi di beberapa kabupaten di Riau, termasuk Pekanbaru sebagai ibu kota. Sejak tahun 2014 dan 2015, kabut asap tahun ini cukup lama menyelimuti beberapa wilayah di Riau, sudah masuk pekan ketiga.
Kado kabut asap ini membuat ribuan orang menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sudah ada 3.878 terjangkit dan tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Perayaan HUT Riau ini dilakukan dengan upacara bendera di halaman kantor Gubernur Riau. Sebagian peserta, terutama peserta didik memakai masker karena kabut asap. Setelah itu dilakukan paripurna istimewa di DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Dalam pidatonya, Gubernur Riau Syamsuar menyatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk persoalan kebakaran lahan dan hutan.
“Banyak pekerjaan rumah, tentu yang berkaitan dengan infrastruktur dan sumber daya manusia. Termasuk menyelesaikan masalah-masalah tanah, kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Syamsuar mengatakan, HUT Riau mengambil tema “Riau Hijau Bermartabat”. Dengan tema ini, dia mengajak masyarakat bersyukur kepada Allah dan mewujudkan provinsi hijau yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, tema HUT Riau ini mendapat kritikan pedas dari ratusan mahasiswa yang berdemonstrasi karena kabut asap dari kebakaran lahan belum teratasi maksimal. Pasalnya dalam HUT terdahulu, Riau mendapatkan kado terbaik karena berhasil mengatasi kebakaran lahan.
Menurut peserta demonstrasi, Susanti, seharusnya Riau malu mengambil tema tersebut di tengah kabut asap. Dia menyebut bukan hijau yang didapat melainkan kabut asap.
“Mana Riau hijau bermartabat itu. Haruskah kami setiap hari keluar menggunakan masker karena kabut asap, kami ingin menghirup udara segar,” kata Susanti.
Baca selengkapnya di Liputan6