Catur Dharma Universitas Islam Riau: Implementasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen PPG Merambah Pondok Pesantren Di Riau
Cakrawalatoday.com — Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan Judul Peningkatan Sustainability Pesantren Melalui Pengadaan Layanan dan Lingkungan Berbahasa Asing, menjadi salah satu wujud dari catur dharma Universitas Islam Riau. Dalam rangka implementasi catur dharma tersebut, Program Pengabdian Unggulan di bawah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Riau telah mengakomodir sekaligus mengesahkan keterlaksanaan PkM di salah satu pondok pesantren yang ada di Riau.
Pondok Pesantren Duratul Ilmi Al Islamy merupakan pondok wakaf yang berdiri tahun 2020 bertempat di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tuah Madani (dulunya Tampan). Pondok Pesantren Durotul Ilmi Al Islamy (PPDI) memiliki misi melahirkan kader ulama rabbani berwawasan global dan mandiri ini terbilang masih bayi di antara banyak pondok Pesantren di Provinsi Riau, sehingga masih membutuhkan dukungan lembaga lain seperti Universitas Islam Riau, masyarakat sekitar, dan juga pemerintah daerah.
Sebagai dukungan nyata Universitas islam Riau, maka salah seorang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memperoleh pendanana Program Pengabdian Unggulan, Dr Khulaifiyah SPd MPd beserta anggota sesama dosen UIR, gabungan dari Program Studi Pendidikan Agama (Al Fitri Lc MPdi), Pendidikan Akuntansi (Agus Baskara, SPd MPd, Purba Andy Wijaya SPd MPd) dan mahasiwa (Muhammad Harits, Khoirunnisa Alifah, dan Fajra Hayati) telah bermitra dengan Yayasan Wakaf Mutiara Riau yang dibina oleh Pujo Ismoyo, melakukan pengabdian kepada masyarakat selama kurun 3 bulan terhitung dari November 2024 hingga Februari 2025 nanti.
Menurut Dr Khulaifiyah dari Program studi Pendidikan Profesi Guru, Pelayanan bahasa asing yang diberikan kepada seluruh santri PPDI untuk mewujudkan santri-satri berwawasan global dan mandiri, terutama penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kegiatan dimulai dari sosialisasi, dilanjutkan dengan pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlajutan program dalam 1 semester.
“Layanan pengembangan bahasa asing santri PPDI akan menjadi fokus perhatian dari pelaksanaan pengabdian untuk mewujudkan genarasi yang berwawasan global. Melalui layanan pengembangan di PPDI akan tercipta pembelajaran yang interaktif dan progresif sebagaimana yang dicita-citakan olehPengurus PPDI,” ungkap Dr Khulaifiyah.
Pembina dan juga Pengurus PPDI berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat bukan menjadi tagihan bagi akademisi atau pendidik (dosen), tapi seorang pendidik sesungguhnya melakukan pengabdian sampai batas akhir kemampuan yang dimilikinya.
Ke depan, semoga Program Pengabdian Unggulan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakt (DPPM) tersebar lebih luas lagi terutama di provinsi Riau. *Rls