BatamBerita Terbaru

Pantau Langsung di Polibatam, Disnakertrans Kepri Evaluasi Efektivitas Job Fair Berbasis AI

CAKRAWALATODAY.COM, Batam – Suasana persiapan di Politeknik Negeri Batam (Polibatam) sudah dimulai sejak awal Agustus lalu. Ribuan anak muda, lulusan SMA maupun perguruan tinggi antusian mengikuti Job Fair Polibatam 2025. Mereka datang bukan hanya untuk menyerahkan CV, tetapi juga mencoba peruntungan di era baru rekrutmen tenaga kerja berbasis teknologi.

Menurut catatan talentcerdas.id/jobfair, platform digital yang disiapkan khusus untuk acara ini, hingga Jumat (21/8) jumlah pendaftar mencapai 5.490 orang talent. Dari total itu, 3.304 pendaftar berhasil diverifikasi, sementara 2.162 lainnya belum memenuhi syarat administrasi.

Menariknya, hanya 24 peserta yang tercatat sebagai alumni Polibatam. Angka ini memperlihatkan bahwa gaung Job Fair tidak hanya terbatas di lingkungan kampus, melainkan meluas ke masyarakat Batam dan Kepulauan Riau.

Ada hal baru dalam Job Fair kali ini. Tidak lagi sekadar antre panjang dengan map berisi berkas lamaran, pencari kerja cukup mendaftarkan diri secara daring. Mereka mengunggah data pendidikan, pengalaman kerja, dan CV. Setelah itu, Artificial Intelligence (AI) bekerja.

Sistem di talentcerdas.id secara otomatis mencocokkan kandidat dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Begitu pula sebaliknya, perusahaan memperoleh rekomendasi talent paling relevan tanpa harus memilah ribuan berkas satu per satu. AI menjadi semacam “ biro jodoh” antara pencari kerja dan perusahaan.

“Masyarakat sangat membutuhkan informasi lowongan kerja yang dipantau langsung oleh pemerintah. Jumlah pendaftar terus naik membuktikan aplikasi ini bermanfaat. Kita juga bisa mengukur gap kompetensi dan tren karier dari 5.490 orang pengguna. Ini luar biasa,” ujar Diky Wijaya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri, saat memantau langsung perkembangan melalui dashboard digital.

Dengan sistem ini, proses rekrutmen yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu bisa lebih cepat. Interview pun berlangsung lebih selektif. Jadwal wawancara digelar pada 20–21 Agustus 2025, hanya sehari setelah pendaftaran ditutup.

Meski jumlah perusahaan yang ikut hanya tujuh, lowongan yang tersedia cukup beragam: 42 posisi jabatan ditawarkan. PT Caterpillar Indonesia Batam menjadi perusahaan dengan jumlah lowongan terbanyak. Ada pula PT Terminal Elektronika Sekawan, PT Bank KB Bukopin Tbk, PT Pegatron Technology Indonesia, PT Prima Karya Sarana Sejahtera, PT Sat Nusapersada Tbk, dan Kawan Lama Group.

Kualifikasi pendidikan yang dipatok rata-rata minimal Diploma III. Ketentuan ini sejalan dengan program studi yang dimiliki Polibatam, sehingga memberi ruang luas bagi lulusan vokasi.

Job Fair ini tidak hanya berhenti di rekrutmen. Polibatam memanfaatkan momentum dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama sejumlah lembaga vokasi di Batam. Tujuannya memperkuat sinergi pendidikan dan industri, sekaligus membuka ruang pengembangan aplikasi digital yang dapat dipakai dunia usaha untuk memetakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan.

“Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Polibatam. Ke depan, platform ini akan kita integrasikan dengan Siap Kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan agar terkoneksi dengan Satu Data Ketenagakerjaan nasional,” kata Suryadi, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kepri.

Integrasi itu diharapkan bukan hanya menjadi etalase lowongan kerja, tetapi juga alat ukur tren kompetensi masyarakat. Dengan begitu, kebijakan pemerintah daerah dapat lebih presisi dalam menyusun program pelatihan, sementara investor memperoleh gambaran tentang ketersediaan tenaga kerja.

Satu hal yang ditekankan Disnakertrans Kepri adalah bahwa Job Fair ini gratis. Tidak ada pungutan biaya apa pun. Peserta hanya perlu menyiapkan data diri dan dokumen digital.

“Seluruh Job Fair di Kepulauan Riau tidak dipungut biaya. Kami imbau masyarakat waspada terhadap oknum yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penipuan,” tegas Diky.

Data Badan Pusat Statistik mencatat Batam sebagai salah satu kota dengan tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi di Kepri. Karena itu, pemerintah provinsi menargetkan Job Fair seperti ini digelar secara berkelanjutan.

Selain membuka peluang kerja, acara ini sekaligus menjadi laboratorium kebijakan. Bagaimana digitalisasi dan AI dapat mengubah cara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri bekerja sama. Bagaimana tenaga kerja bisa lebih cepat terserap. Dan bagaimana masyarakat memperoleh akses yang lebih transparan ke dunia kerja.

Job Fair Polibatam 2025 mungkin hanya menghadirkan tujuh perusahaan. Tapi dengan 5.490 pendaftar dan sistem berbasis AI, acara ini menandai pergeseran paradigma rekrutmen tenaga kerja di Kepulauan Riau—dari cara konvensional ke ekosistem digital yang lebih cerdas. (Red)

Back to top button