Berita TerbaruPendidikan

Gen Z dan Ekspektasi Karir di Masa Depan di SMAN 8 Pekanbaru

Cakrawalatoday.com – Masalah ekspektasi karir siswa SMA khususnya di Indonesia bisa menjadi kompleks dan beragam. SMA Negeri 8 sebagai sekolah unggulan di Pekanbaru memiliki siswa dengan tingkat ekspektasi yang tinggi terhadap karirnya di masa depan. Meskipun begitu, beberapa masalah yang mungkin terjadi pada siswa SMA 8 Pekanbaru sebagai Gen Z yang memiliki ekspektasi karir, yaitu kurangnya informasi:

Banyak siswa SMA di Indonesia belum memiliki akses yang memadai terhadap informasi mengenai pilihan karir yang tersedia. Mereka mungkin tidak tahu tentang berbagai bidang pekerjaan yang ada, persyaratan yang diperlukan, dan peluang karir yang relevan. Hal ini dapat membuat ekspektasi mereka terbatas dan kurang.

“Masalah lainnya adalah pengaruh sosial dan tekanan. Seringkali, siswa SMA di Indonesia merasa terbebani oleh tekanan sosial dan ekspektasi keluarga, guru, atau teman sebaya mereka. Mereka mungkin merasa terpaksa memilih karir yang dianggap bergengsi atau menguntungkan secara finansial, meskipun itu mungkin tidak sesuai minat dan bakat mereka,” ulas dosen FEB UIR Dr Desy Mardianty SE MM.

Selain itu, kata Dessy, adalah kurangnya pemahaman diri. Banyak siswa SMA belum sepenuhnya memahami minat, nilai-nilai, dan potensi mereka sendiri. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan dalam menentukan jalur karir yang sesuai dengan kepribadian dan minat mereka. Akibatnya, ekspektasi karir mereka mungkin tidak realistis atau tidak memuaskan.

Menurutnya, penting untuk mengatasi masalah ekspektasi karir siswa SMA 8 Pekanbaru dengan meningkatkan akses terhadap informasi yang relevan, mendukung pengembangan pemahaman diri, memperkuat keterhubungan antara pendidikan dan dunia kerja, serta meningkatkan kesempatan dan sumber daya bagi siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu. Sebagai generasi Gen Z, siswa SMA 8 menghadapi sejumlah permasalahan prioritas terkait ekspektasi mereka terhadap karir.

Berikut beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu Ketidakpastian masa depan di mana Generasi Z menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Perubahan teknologi yang cepat, perkembangan pasar kerja yang dinamis, dan tantangan global yang kompleks dapat membuat siswa SMA merasa sulit untuk merencanakan karir jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam ekspektasi mereka terhadap pekerjaan dan menciptakan kekhawatiran tentang stabilitas karir.

“Lalu, impak teknologi dan digitalisasi. Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi digital. Meskipun ini memberikan peluang baru dalam karir dan kewirausahaan, namun juga menciptakan tantangan,” ungkap Dessy selaku Ketua Tim Pengabdian Kepada Mayarakat dari Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas Islam Riau.

“Perkembangan teknologi yang cepat dapat membuat siswa SMA merasa tertinggal dan perlu beradaptasi dengan cepat. Mereka mungkin memiliki ekspektasi tinggi untuk berkarir di bidang teknologi, tetapi terkadang kurang pemahaman tentang keahlian yang dibutuhkan dan persaingan yang ketat dalam industri,” sambungnya.

Kesadaran akan isu sosial dan lingkungan. Generasi Z cenderung memiliki kesadaran sosial dan lingkungan yang lebih tinggi. Mereka sering mengharapkan pekerjaan yang tidak hanya memberikan kepuasan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, ekspektasi mereka terhadap karir sering kali mencakup elemen seperti keberlanjutan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kesempatan untuk berkontribusi pada perubahan positif.

Keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi: Generasi Z cenderung mengutamakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Mereka berharap dapat memiliki waktu untuk menjalani kehidupan sosial, mengeksplorasi minat dan hobi, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, ekspektasi mereka terhadap karir mungkin termasuk fleksibilitas kerja, kesempatan untuk bekerja secara daring atau memiliki waktu luang yang cukup.

Minat dalam kewirausahaan: Generasi Z memiliki minat yang kuat dalam kewirausahaan dan kemungkinan besar ingin menjadi pengusaha atau memulai usaha mereka sendiri. Mereka mungkin memiliki ekspektasi tinggi untuk menjadi pemilik usaha yang sukses dan inovatif. Namun, kurangnya akses terhadap pendidikan kewirausahaan dan sumber daya bisnis yang memadai bisa menjadi hambatan bagi mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

“Oleh karena itu, pengabdian yang dilakukan pada tanggal 15 September 2023 di SMA Negeri 8 dengan siswa yang dituju adalah siswa kelas 12 jurusan IPS. Memberikan wawasan kepada siswa agar lebih tepat dalam menentukan pilihan. Ketepatan pemilihan jurusan didasarkan dari hasil uji,” kata Dessy.

Fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan kerja: Generasi Z cenderung menginginkan fleksibilitas dalam pekerjaan mereka. Mereka menghargai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Salah satu solusinya adalah mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas waktu dan ruang, seperti bekerja dari rumah atau memilih jam kerja yang lebih fleksibel. 

Kedua, Kesempatan untuk belajar dan berkembang: Generasi Z memiliki hasrat kuat untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Mereka ingin bekerja di lingkungan yang memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi. Mencari perusahaan yang menawarkan program pelatihan dan pengembangan, mentorship, atau akses ke sumber daya pendidikan dapat membantu memenuhi ekspektasi ini.

Ketiga, Misi dan dampak sosial: Generasi Z cenderung mencari pekerjaan yang memberikan arti dan dampak positif pada dunia. Mereka ingin terlibat dalam pekerjaan yang sejalan dengan nilai-nilai mereka dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat atau lingkungan. Mencari organisasi atau perusahaan yang memiliki misi sosial atau lingkungan yang kuat dapat memenuhi ekspektasi ini. 

Keempat, Kolaborasi dan kerja tim: Generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang terhubung secara digital dan cenderung memprioritaskan kolaborasi dan kerja tim. Mereka menginginkan kesempatan untuk bekerja dalam tim yang inklusif dan beragam, di mana mereka dapat berkontribusi dan belajar dari orang lain. Memilih perusahaan yang mendorong kerja tim dan budaya kolaboratif dapat memenuhi harapan ini.

Terakhir, Kewirausahaan dan inovasi: Banyak anggota Generasi Z memiliki semangat kewirausahaan dan minat dalam inovasi. Mereka ingin menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki kebebasan untuk mengembangkan ide-ide mereka. Mempertimbangkan opsi menjadi pengusaha atau bekerja di perusahaan yang mendorong inovasi dan pemikiran kreatif dapat membantu mencapai ekspektasi ini.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button