Keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Bonn Tahun 2023
Bonn – Jelang pergantian hari pada Kamis 15 Juni 2023 pukul 23.30 Waktu Jerman, Konferensi Perubahan Iklim Bonn (Bonn Climate Change Conference/BCCC) tahun 2023 ditutup. Meski dalam prosesnya terdapat dialog yang cukup alot karena perbedaan pandangan antardelegasi yang cukup tajam, konferensi yang diselenggarakan oleh The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di World Conference Center Bonn sejak 5 Juni 2023 ini telah berhasil menyepakati beberapa agenda. Meminjam kata-kata Simon Stiell (Sekretaris Eksekutif UNFCCC), dalam BCCC tahun 2023 ini “mudah untuk percaya bahwa kita berbeda jauh dalam banyak isu, tetapi dari apa yang dilihat dan didengar, ada jembatan yang dapat dibangun untuk mewujudkan kesepahaman yang kita ketahui ada”.
BCCC tahun 2023 merupakan Sidang ke-58 Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice and the Subsidiary Body for Implementation (SB 58) UNFCCC. SB 58 diselenggarakan untuk mempersiapkan materi substansi yang akan diadopsi pada Conference of the Parties (COP) ke-28 pada akhir tahun 2023 di Dubai. SB 58 juga merupakan fase untuk dapat membahas kerja teknis lebih lanjut dan operasionalisasi dari yang sudah dihasilkan pada COP ke-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir.
COP ke-27 di Sharm el-Sheikh telah menghasilkan beberapa hal penting, di antaranya ditetapkannya pola pembiayaan baru dalam rangka merespons kerugian dan kerusakan (loss and damage) akibat perubahan iklim, ditetapkannya pengaturan institusional untuk Santiago Network on Loss and Damage guna memungkinkan operasionalisasi penuhnya, diluncurkannya Sharm el-Sheikh Mitigation Ambition and Implementation Work Programme, ditetapkannya Work Programme on Just Transition, serta the New Sharm el-Sheikh Joint Work on Implementation of Climate Action on Agriculture and Food Security.
Substansi yang Dibahas
Menindaklanjuti hasil-hasil pada COP ke-27 Sharm el-Sheikh, di Bonn dilakukan pembahasan untuk mempercepat kemajuan bersama dalam mitigasi, termasuk tindakan respons (response measures); adaptasi; loss and damage; serta sarana pendukung implementasi yaitu pembiayaan iklim (climate finance), transfer teknologi, dan capacity building.
Telah dilaksanakan pula serangkaian dialog yang difokuskan pada climate finance, terutama penyediaan dukungan keuangan yang memadai dan dapat diprediksi bagi negara-negara berkembang dalam climate action, termasuk penetapan tujuan bersama yang baru tentang climate finance pada tahun 2024. Berkenaan dengan Global Goal on Adaptation, telah disepakati elemen struktural untuk diputuskan dalam COP ke-28 di Dubai.
Dalam forum 2nd Glasgow Dialogue on Loss and Damage dilakukan pembahasan teknis terkait pengaturan pembiayaan atau pendanaan baru untuk menangani loss and damage akibat perubahan iklim. Diskusi difokuskan pada upaya untuk memaksimalkan dukungan dari kerangka pembiayaan yang selama ini telah dilaksanakan, dengan mempertimbangkan aspek koherensi, complementarity, dan koordinasi. Komite Transisi akan membuat rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diadopsi pada COP ke-28 di Dubai tentang bagaimana mengoperasionalkan the new loss and damage fund and funding arrangements yang telah dibahas di Bonn.
BCCC tahun 2023 telah merampungkan pertemuan terakhir dari dialog teknis dalam peninjauan global pertama (the first Global Stocktake) yang membentuk dasar bagi climate action yang lebih ambisius. The Global Stocktake yang akan diputuskan di Dubai pada COP ke-28 merupakan sebuah momen untuk melakukan koreksi agar dunia berada pada jalur yang tepat untuk membatasi kenaikan suhu sesuai dengan Paris Agreement dan menentukan keberhasilan dalam upaya untuk menstabilkan iklim.
Posisi DELRI dalam BCCC Tahun 2023
Delegasi Republik Indonesia (DELRI) menjadi bagian dari 4.800 peserta yang berasal dari berbagai negara yang hadir di Bonn. DELRI terdiri dari beberapa kementerian/lembaga (KL), termasuk delegasi dari Sekretariat Kabinet yang dipimpin oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dyah Pancaningrum.
Dalam acara sidang penutupan SB 58, DELRI menyampaikan pentingnya akses yang seimbang dan adil untuk mengatasi konflik kepentingan dalam upaya menangani perubahan iklim. DELRI juga mendorong agar Global Stocktake memiliki hasil yang nyata, sehingga dapat diukur seberapa jauh kita mencapai sasaran global penurunan suhu di bawah 1,5 derajat Celsius.
DELRI menyampaikan apresiasi atas upaya untuk meningkatkan pemahaman dalam pengembangan transisi berkeadilan menuju penurunan emisi gas rumah kaca dan ketahanan iklim bagi setiap negara.
Dalam konteks pendanaan loss and damage, DELRI juga menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dibuat para pihak untuk memastikan dukungan keuangan, teknologi, dan peningkatan capacity building dalam formulasi dan implementasi bagi negara berkembang.
Tahapan Berikutnya
BCCC tahun 2023 telah menghasilkan perkembangan dalam beberapa isu penting, yang akan sangat membantu membentuk dasar keputusan politik yang diperlukan pada COP ke-28 di Dubai pada 30 November-12 Desember 2023 mendatang.
Dengan kerja keras yang terus dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim melalui forum BCCC dan COP, ada harapan yang tinggi bahwa kita mampu menghasilkan perubahan signifikan dalam memperbaiki pola kehidupan manusia dan berada pada jalur yang tepat untuk bersama-sama mengatasi perubahan iklim.
(Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sekretariat Kabinet)
The post Keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Bonn Tahun 2023 appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.