Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Peluncuran Program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center, di Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, 10 Juni 2022
Selamat pagi.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat;
Yang saya hormati para menteri, wakil gubernur;
Bapak-Ibu sekalian seluruh pimpinan perusahaan dan para pegiat lingkungan hidup, aktivis lingkungan hidup yang hadir;
Bapak-Ibu hadirin undangan yang berbahagia.
Kita ingin meneguhkan komitmen kita terhadap perubahan iklim, terhadap perbaikan lingkungan yang rusak, tapi dengan sebuah aksi-aksi yang jelas, aksi-aksi yang konkret dan bisa dilihat. Oleh sebab itu, tiga tahun yang lalu saya perintahkan untuk membangun nursery (pusat persemaian) sebanyak-banyaknya dan target kita dalam tiga tahun ke depan ada kurang lebih 30 pusat persemaian atau nursery seperti yang kita lihat di Rumpin ini. Dengan produksi setahun 10 sampai 12 juta, artinya kalau kita memiliki 30 nursery (pusat persemaian), dalam jumlah 30 sudah setahun menghasilkan kira-kira 360 juta bibit atau benih.
Kalau benihnya ada, kalau bibitnya ada, mau tidak mau barang ini harus kita tanam. Jadi bukan berapa hektare yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang bisa kita produksi. Baru, di mana kita tanam bibit-bibit ini; di lahan-lahan kritis, di kabupaten atau provinsi yang sering longsor, di DAS (daerah aliran sungai) terutama di hulunya, dan ini sudah kita mulai. Konkret dan sudah kita mulai, seperti di Ciliwung sudah. Ini tadi disampaikan, sudah dikirim ke beberapa kabupaten dan kota yang lahannya banyak lahan kritis. Inilah proses merehabilitasi lingkungan kita, memperbaiki lingkungan kita dengan sebuah aksi-aksi yang jelas dan konkret dan bisa dihitung.
Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Dunia, kepada pemerintah Jerman, kepada perusahaan-perusahaan besar di negara kita. Seperti yang kita lihat ini, ini adalah kerjasama antara Kementerian Kehutanan, Kementerian PUPR dan April Group yang hasilnya bisa kita lihat, sebuah persemaian yang kelihatan tertata manajemennya dan ini tinggal kirim ke daerah-daerah yang membutuhkan. Sekali lagi, ini akan ada 30 nursery seperti ini. Tahun ini kita perkirakan akan jadi lagi delapan, tahun depan tambah lagi. Artinya, step step menuju ke perbaikan lingkungan itu konkret dan bisa dilihat.
Kemudian yang kedua, mengenai rehabilitasi mangrove. Juga sudah saya perintahkan agar dalam nanti sampai di akhir 2024, paling tidak 600 ribu hektare lahan mangrove harus sudah terehabilitasi, seperti yang juga sudah kita kerjakan untuk lahan gambut. Ada di provinsi Riau, ada di Provinsi Sumatra Utara, ada di Provinsi Kalimantan Utara, ada di Provinsi Kalimantan Timur, dan juga di Provinsi Bali, artinya juga dimulai dari persemaian, dari pembibitan seperti ini. Sehingga jelas dan konkret ke arah mana perbaikan-perbaikan itu kita lakukan. Karena kita tahu hutan mangrove bisa mereduksi, menyerap karbon empat kali lipat dibandingkan hutan biasa, hutan hujan tropis biasa .
Dan pada hari ini kita memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, juga saya minta kemarin kepada Menteri Kehutanan untuk dilakukan dengan aksi-aksi yang konkret, jelas, dan terkalkulasi semuanya.
Oleh sebab itu, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, dan saya luncurkan Program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center di Kalimantan Timur.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.