Kerja Sama PCR-Global Investment Institution Siapkan Tenaga Andal di Bidang Teknologi Informasi
Cakrawalatoday.com – Perkembangan usaha di bidang teknologi informasi akhir-akhir ini semakin pesat, termasuk di Indonesia. Karenanya, kebutuhan akan sumberdaya yang mumpuni di bidang ini pun semakin tinggi. Setidaknya, kebutuhan industri dalam negeri terhadap talenta digital setiap tahunnya diperkirakan sebanyak 600.000 orang.
Peluang itu dibac dengan baik oleh Politeknik Caltex Riau (PCR), perguruan tinggi vokasi ternama nasional yang beralamat di Riau. PCR lalu menggandeng Global Investment Institution (PT LX International Indonesia/LG Group), sebuah perusahaan asal Korea dalam proyek pendidikan dan pelatihan teknologi informasi bagi siswa sekalah vokasi (sekolah menengah kejuruan) di Provinsi Riau.
“Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pemenuhan kebutuhan SDM (sumberdaya manusia) bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi industri dalam negeri sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan saat ini,” demikian disampaikan Direktur PCR Mohammad Yanuar Hariyawan, Jumat (20/5/2022) di Auditorium Politeknik Caltex Riau.
Dalam sambutannya pada acara penandatanganan kerja sama PCR-PT LXII itu Yanuar menjabarkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi publik (Puslitbang Aptika-IKP) Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2019, diperkirakan dibutuhkan 129.465 SDM di bidang TIK pada tahun 2020. Kebutuhan tersebut tersebar dalam delapan sektor usaha besar (UB) di Indonesia.
“Dari data hasil penelitian tersebut itu pula, didapatkan bahwa profesi yang diperkirakan banyak dibutuhkan oleh dunia industri adalah Full Stack Programmer dengan perkiraan jumlah 35.172 SDM dan Data Analyst Big Data Scientist dengan perkiraan jumlah 21.705 SDM,” sebutnya.
Oleh karena itu, sambung Yanuar, kerja sama antara PCR dan PT GII (LX International) ini sejalan dengan sasaran pemerintah dalam Making Indonesia 4.0, yang di antaranya adalah pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri terhadap talenta digital setiap tahunnya yang diperkirakan sebanyak 600.000 orang.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada PT GII (LX International) dan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Riau yang mendukung program ini dan semoga bermanfaat untuk peningkatan kualitas SDM di Riau khususnya para siswa SMK pada bidang informatika,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum Yayasan PCR Drs Azhar MM, President Director of Global Investment Institution Choi Min, Kabid Aplikasi dan Informasi Diskominfotik Riau M Arifin, Kabid ICT Infrastruktur Diskominfotik Riau Hasmuri Hasan, Project Manager LX International HQ Korea Kyung Ho Kang, dan Head of Operational LX International Indonesia Myung Jae Shin.
Tak Ada Keraguan
President Director of Global Investment Institution, Choi Min menegaskan tak ada keraguan bagi pihaknya untuk menjalin kerja sama dengan PCR.
“Kampus sendiri cukup berpotensi untuk dapat dikembangkan atau diberikan kerjasama dengan kami. Sehingga tanpa ragu-ragu kami memilih kerja sama dengan PCR,” ujarnya, di tempat yang sama.
Choi Min mengatakan dirinya sangat senang dan bangga dapat langsung hadir pada acara perjanjian kerja sama ini. Ia mengungkapkan, bersama timnya akan tetap konsisten mengembangkan proyek kerja sama dengan PCR dan menyukseskannya dalam waktu yang relatif sangat cepat.
Selanjutnya, usai penandatangannan kerja sama ini, GII dan PCR akan segera melakukan seleksi dan melatih tutor dan mentor dari kalangan dosen dan mahasiswa PCR. Mereka inilah yang nanti akan menjadi trainer atau pelatih bagi para siswa SMK yang menjadi peserta program.
Kerja sama GII dengan PCR ini merupakan yang pertama di Indonesia. Karenanya Choi Min tidak menutup kemungkinan akan melakukan kerja sama serupa di tempat lain nantinya.
“Apabila progam ini sukses, harapannya bisa berlanjut di daerah lain juga. Jadi tak hanya PCR saja, mungkin dua atau tiga universitas lain juga akan dilakukan kerja sama untuk menghasilkan mentor yang baik sehingga anak-anak SMK dapat kesempatan yang lebih baik,” katanya.
“Kami juga akan seleksi dari beberapa siswa SMK, untuk setiap tahunnya kami berencana untuk mengirim mereka ke Korea untuk belajar lebih lagi. Sehingga anak-anak SMK ini dapat kesempatan belajar dan menjadi bibit yang baik untuk pengembangan digital marketing atau digital program kedepannya,” pungkas Choi Min.
Sinkronisasi Kurikulum
Project Manager Ardianto Wibowo menjelaskan proyek ini diselaraskan dengan kurikulum. Sinkronisasi dimaksudkan agar kualitas yang ada di program ini dapat setara dengan kualitas di Korea.
“Dimana step by step-nya kita mulai dari mentor, pembuatan konten dan juga nanti pada akhirnya adalah edukasi dari siswa/siswi SMK juga selain dari Politekniknya pun kita beri program pengembangan ke depannya yang berbasis proyek,” uapnya.
Menurut Ardiantoproyek ini merupakan adalah sebuah tantangan. Karena melalui kerja sama ini, dapat diketahui ternyata standar di Korea Selatan terutama di bidang IT sangat luar biasa.
“Sekarang dengan kerja sama inilah upaya kita untuk bagaimana Indonesia bisa mengejar ketertinggalan agar tidak terlalu jauh,” katanya.
Ardianto juga menyebut pihaknya juga sudah melakukan diskusi dengan dinas terkait dan Gubernur Riau terkait penguatan vokasi di daerah ini.*/Abs