Berita TerbaruPendidikanRokan Hilir

Kampung Hijau Kerja Sama Pemkab Rohil dan Unilak Diresmikan dengan Penanaman Pohon

Cakrawalatoday.com – Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong meresmikan green village atau desa hijau di Teluk Bano II, Kecamatan Pekaitan, Kamis (26/8/2021).

Acara tersebut dihadiri tenaga ahli Kementerian LHK Dr Afni Zulkifli MSi, Wakil Bupati Rohil H Sulaiman, Rektor Unilak Dr Junaidi, Kepala BPDASHL Indragiri Rokan Ir Irpana Nur, dan beberapa Kepala OPD, Camat Pekaitan, serta unsur lainnya. Sementara dari Kementerian LHK secara daring ikut hadir Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Ir Helmi Basalamah MM.

Peresmian green village ditandai dengan penanaman pohon oleh bupati bersama tenaga ahli Kementerian LHK, didampingi wakil bupati. Pohon yang ditanam ada sebanyak 5 ribu pohon.

Kegiatan juga melibatkan kalangan mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning, Hipemarohi, Ikatan Keluarga Mahasiswa Pekaitan, yang didukung oleh KLHK.

Bupati Rohil Afrizal Sintong dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah memobilisasi peresmian desa hijau tersebut. “Kegiatan ini sangat luar biasa. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sangat mengapresiasi anak-anak mahasiswa bahkan sampai Rektor Unilak pun ikut turun melakukan penanaman pohon sebanyak lima ribu pohon ini,” katanya.

Bupati juga mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepada perwakilan kementerian agar tidak hanya 5 ribu pohon saja yang sampai ke Rohil. “Kalau bisa dua juta pohon pun kita tampung, kita bagikan ke seluruh kepenghuluan yang ada di Rohil,” sebutnya.

Tak hanya itu, Bupati juga menyampaikan mengenai RTRW di Rohil. Di mana, katanya, Rohil saat ini 70 persen masih masuk dalam kawasan hutan.

“Kita meminta agar RTRW itu diubah kembali karena banyak lahan ataupun kebun masyarakat Rohil yang dinyatakan masih dalam kawasan hutan sehingga masyarakat sangat susah untuk mengurus sertifikatnya. Kita harap kedepan nya ini akan jadi perhatian khusus oleh Kementerian LHK,” pungkas Bupati Afrizal.

Sementara, Rektor Unilak Junaidi memberikan apresiasi kepada presiden mahasiswa Unilak Jimi Saputra, Presma Hipemarohi, dan mahasiswa lainnya yang telah turut berperan pada program penanam pohon desa hijau di Pekaitan.

“ini adalah kegiatan kreativitas yang betul-betul turun ke kampung-kampung. Kami tentu sangat mendukung. Mahasiswa yang memiliki ilmu dan skill mampu mengidentifikasi dan mengomunikasikan ke pemerintah dan stakeholder dan memberikan solusi kepada masyarakat,” ulas Junaidi.

Dikatakan Rektor, ini adalah cara mahasiswa belajar di masyarakat dan nantinya akan kembali ke masyarakat jika sudah sarjana. “Terima kepada pak Bupati dan Wakil Bupati Rohil. Dan terima kasih kepada KLHK yang telah beberapa kali melakukan kerja sama dengan Unilak. Menanam ini gerakan yang harus dilakukan terus-menerus,” sebutnya.

Sementara secara daring Dirjen PDASHL KLHK Helmi Basalamah yang mewakili menteri menyebutkan, penananam pohon upaya memperbaiki kerusakan lahan dan mencegah semakin luas lahan kritis. “Kegiatan ini sungguh mulia dan perlu ditingkatkan, dan insyaAllah jadi amal jariyah,” katanya.

Dijelaskannya Kementrian KLHK mengeluarkan kebijakan penanaman pohon sebanyak 25 batang pohon setiap orang selama hidup. Kemudian program peningkatan ruang hijau, dan membangun hutan kota.

Untuk program menanam pohon, KLHK telah menyediakan bibit bagi masyarakat dan ini tersebar di 34 provinsi.

“Khusus untuk Riau ada dua titik persemaian pohon yaitu di Pekanbaru dan Lubuk Sakat Kampar dengan menghasilkan dua juta persemaian. Dalam rangka mendapatkan bibit untuk masyarakat, ini kami memberikan nama program ABG, ambil bibit gratis, jadi masyarakat yang memerlukan bibit silakan menghubungi Balai Indragiri Rokan. Saya pernah ke Unilak, dan Unilak memiliki kampus nuansa cinta lingkungan,” ujar Helmi.

Presiden Mahasiswa Unilak Jimi Nasution dihubungi Jumat mengimbau agar masyarakat juga sama-sama bisa menjaga tanaman ini sehingga tumbuh subur, yang kemudian buahnya bisa di cicipi anak cucu nanti.

“Besar harapan saya green village atau desa wisata menjadi contoh bagi kampung lainnya dalam upaya percepatan terhadap ancaman pemanasan global. Sehingga nantinya kampung hijau ini bisa ditingkatkan lagi. Sehingga bisa menjadi kampung iklim sesuai program kementerian lingkungan hidup. Dan program ini salah satu program Gubernur Riau. Harapan kita bukan Rohil saja yang ada kampung hijaunya, tapi seluruh kabupaten kota se-Riau sehigga Riau ini kampung bersih dan asri terhadap ancaman pemanasan global,” ujar Jimi.**

Rilis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button